Saat ada kasus yang lagi viral, terutama kasus-kasus kejahatan, netizen biasanya paling gerak cepat!
Identitas pelaku segera ketahuan: siapa nama lenkapnya, akun media sosialnya, bagaimana latar belakangnya, bahkan dimana dia tinggal saat ini.
. . dan tidak lama tersebar dimana-mana.
Banyak yang berkunjung ke media sosial pelaku, laku ikut menghujat. Nah ini adalah bentuk DOXXING (atau doxing).
DOXXING adalah kejahatan membongkar atau menyebarkan informasi pribadi oleh orang yang tiidak berwenang atau tanpa seizin pihak yang bersangkuan.
Misalnya: membongkar identitas orang yang ingin annonim di dunia mya. Belakangan ini, DOXXING banyak digunakan untuk menghukum atau mempermalukan orang atau bisa dikatakan, DOXXING=PERSEKUSI ONLINE.
DOXXING seringkali dilakukan dengan tujuan memberi efek jera pada pelaku. Namun, yang bahaya adalah jika kita semua salah menghukum orang akibat terpengaruh hoax atau berita yang kurang lengkap.
DOXXING dapat merusak citra, nama baik, dan kesehatan mental seseorang. Tidak sedikit juga, ancaman keselamatan akibat termakan berita.
Sudah lihat dokumenter tentang kasusnya Elisa Lam di netflix?
Seseorang musisi Mexico bernama Marbid jadi dituduh sebagai pembunuh karena netizen menemukan bukti bahwa dia bersalah. Akibat tekanan yang diterimanya, Marbid sampai mencoba bunuh diri dan tidak bisa berkarya lagi seperti dulu.