Mohon tunggu...
D. Adnindya Amalia
D. Adnindya Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan UM

All we need is freedom. Be humble, be kind, be the ♡.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

6 Bentuk Self-Harm yang Mungkin Tidak Kamu Sadari

2 Desember 2019   20:58 Diperbarui: 13 April 2021   15:57 1850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self-harm atau  self-injury merupakan tindakan yang menimbulkan luka-luka pada tubuh dan menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Pengertinan singkatnya yaitu melukai atau menyakiti diri sendiri. 

Tindakan ini dilakukan tidak dengan tujuan bunuh diri tetapi sebagai suatu cara untuk melampiaskan emosi-emosi yang terlalu menyakitkan untuk diekspresikan dengan kata-kata. 

Self injury dapat berupa mengiris, menggores kulit atau membakarnya, melukai atau mememarkan tubuh lewat kecelakaan yang sudah direncanakan sebelumnya. Dalam kasus-kasus yang lebih ekstrim mereka bahkan mematahkan tulang-tulang mereka sendiri, memakan barang-barang yang berbahaya, mengamputasi tubuh mereka sendiri, atau menyuntikkan racun ke dalam tubuh.

Baca Juga: Motivasi Apa yang Mendasari Self Harm?

Ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebab orang suka melukai dirinya sendiri, yaitu:

1. Merasa putus asa dengan suatu masalah dan tidak tahu harus meminta bantuan kemana. Hal ini dapat membuat seseorang terjebak an tidak berdaya, sehingga dengan menyakiti diri sendiri akan membuat orang tersebut lebih merasa terkontrol.

2. Seseorang dapat menghamburkan uang jika pengeluaran dan gaya hidupnya jauh melampaui kondisi finansialnya. Aktivitas menghamburkan uang bisa disebabkan karena seseorang mencoba mencari cara untuk mengatasi depresi dan masalah psikologis yang seseorang alami atau mengisi kekosongan dalam dirinya. Tapi, kebiasaan ini dapat dikatakan bentuk self-harm loh karena melibatkan tindakan sebatas diri dan sifatnya destruktif bagi dirinya.

3. Seseorang yang mengalami self-harm bisa makan terlalu banyak atau terlalu dseikit. Jika seseorang beneran cinta dan peduli dengan tubuhnya makan pasti akan merawat dan menutrisi tubuhnya dengan baik, salah satunya dengan pola makan yang tepat. Tapi, kalau makan terlalu sedikit atau justru terlalu banyak itu juga tidak baik buat tubuh dan jadinya menyakiti diri sendiri.

4. Tindakan mengisolasi diri akan sangat umum terjadi pada orang yang mengalami depresi dan masalah psikologis lainnya. Walaupun sebenarnya tindakan mengisolasi diri ini tidak selamanya buruk, tapi jika melakukannya secara terus menerus dan tanpa berusaha untuk mencoba merubah keadaanmu, dampaknya bisa sangat buruk seperti dapat memperparah depresi yang sedang dialami.

5.  Kehilangan orang yang dicintai dan menjadi korban kekerasan emosional, fisik, atau seksual bisa membuat seseorang merasa hampa, mati rasa, dan rendah diri. Mereka menganggap dengan menyakiti diri sendiri bisa mengingatkan dirinya bahwa masih hidup dan merasakan sesuatu layaknya orang lain.

6. Perilaku self-harm atau self-injury rentan terjadi pada orang yang sedang mengalami kesulitan hidup atau masalah sosial, misalnya menjadi korban bullying di sekolah, atau tertekan dengan tuntutan dari orang tua.

Yang bisa dilakukan untuk menolong orang yang suka melukai diri sendiri atau mengalami self-harm atau self-injury adalah dengan menjadi tempat bercerita mereka dan berusaha untuk mengarahkan pada masalahnya ke arah yang benar. Salah satu hal yan pasti, perlu juga seseorang yang profesional untuk membantu seperti psikiater atau konselor untuk mengatasi masalahnya.

Baca Juga: Stop "Self-Harm", Melukai Fisik Bukan Obat yang Tepat untuk Menyembuhkan Luka Batin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun