Mohon tunggu...
Kirana Imut
Kirana Imut Mohon Tunggu... -

Islam Rahmatan Lil Alamiin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Holy Al-Qur'an of Growth and Development

9 Maret 2015   17:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Mengurai Teori Al-Qur’an Dalam Perkembangan Manusia

Assalaamua'alaikum wr. wb

Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang perkembangan manusia. Dari teori Al-Qur’an tersebut didapatkan sebuah gambaran umum tentang perkembangan manusia secara berangsur. Mulai dari pertumbuhan sel-sel, kemudian menjadi janin, lalu lahir, menjadi anak-anak, menjadi remaja dan manusia dewasa, dan melewati namanya kematian !

Ayat-ayat di dalam Al-qur’an yang menjelaskan tentang pertumbuhan adalah QS.Al-Hajj ayat 5 :

ياَأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّنَ ٱلْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِى ٱلْأَرْحَامِ مَا نَشَآءُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوٓا۟ أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرْذَلِ ٱلْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔا ۚ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَآ أَنزَلْنَا عَلَيْهَا ٱلْمَآءَ ٱهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنۢبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍۭ بَهِيجٍ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
(QS: Al-Hajj Ayat: 5)

Masa perkembangan manusia yaitu dimulai ketika masa bayi dan anak-anak, yaitu dimulai ketika proses persalinan sampai masa remaja, lalu setelah itu masa baligh sampai dewasa yaitu masa dimana seorang perempuan memngalami menstruasi dan seorang laki-laki mengalami mimpi basah. Setelah itu yaitu usia lanjut yaitu masa dimana seseorang melewati puncak kehidupan , kekuatan fisik lalu menurun kembali menjadi tidak berdaya.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ada sebuah sistem yang saling berkaitan. Allah SWT menjelaskan bagaimana seseorang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa yang lain di kehidupannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukminun ayat 67:

هُوَٱلَّذِىخَلَقَكُممِّنتُرَابٍثُمَّمِننُّطْفَةٍثُمَّمِنْعَلَقَةٍثُمَّيُخْرِجُكُمْطِفْلًاثُمَّلِتَبْلُغُوٓا۟أَشُدَّكُمْثُمَّلِتَكُونُوا۟شُيُوخًاۚوَمِنكُممَّنيُتَوَفَّىٰمِنقَبْلُۖوَلِتَبْلُغُوٓا۟أَجَلًامُّسَمًّىوَلَعَلَّكُمْتَعْقِلُونَ

Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).(QS: Al-Mu'min Ayat: 67)

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT, maka dari itu manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya di dunia dan di akhirat kelak. Allah menciptakan manusia tahap demi tahap, dan Allah SWT mengerjakan itu semua sendiri dan tidak ada campur tangan makhluk yang membantu, dan mata yang melihat, dan Dialah Allah SWT yang memelihara janin dalam kandugan ibu.

1. Tahap Sebelum Lahir

Tahap sebelum lahir diawali pada masa pembuahan sel ovum oleh sel sperma sampai pada masa kelahiran yaitu 9 bulan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukminun ayat 12-14

وَلَقَدْخَلَقْنَاالْإِنْسَانَمِنْسُلَالَةٍمِنْطِينٍ

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12)

ثُمَّجَعَلْنَاهُنُطْفَةًفِيقَرَارٍمَكِينٍ

"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)

ثُمَّخَلَقْنَاالنُّطْفَةَعَلَقَةًفَخَلَقْنَاالْعَلَقَةَمُضْغَةًفَخَلَقْنَاالْمُضْغَةَعِظَامًافَكَسَوْنَاالْعِظَامَلَحْمًاثُمَّأَنْشَأْنَاهُخَلْقًاآخَرَۚفَتَبَارَكَاللَّهُأَحْسَنُالْخَالِقِينَ

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."(Q.S. Al- mu'minun : 14)

Pada tahap ini saat jenis kelamin dan sifat bawaan seorang manusia ditentukan, pada masa ini ibu yang sedang hamil dan seorang suami dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan sesering mungkin membaca Al-Qur’an, menjalankan sholat tahajud, dan memohon kepada Allah SWT agar anak yang nantinya akan dilahirkan menjadi anak yang sholeh/sholehah, taat kepada Allah SWT dan path kepada kedua orang tua, serta sehat jasmaniyah dan ruhniyah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 4 yang menjelaskan tentang proses reproduksi dan proses pertumbuhan dari janin menjadi seorang manusia

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
(QS: An-Nahl Ayat: 4)

Semua gen yang terkandung di dalam sel reproduksi wanita akan bergabung dengan gen sel reproduksi pria lalu membentuk faktor-faktor genetik pada manusia, dan hal ini terjadi ketika pembuahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Abasa ayat 19 :

مِنْ نُطْفَةٍ خَلَقَهُ فَقَدَّرَهُ

"Dari setetes mani, Allah menciptakannya, lalu menentukan-nya." – (QS.80:19)

Setelah itu terkumpulnya cairan pembuahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Insan ayat 2 :

إِنَّا خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَٰهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.(QS: Al-Insaan Ayat: 2)

Sari pati yang berasal dari tanah sebagai substasi dasar yag dimiliki oleh manusia adalah protein dan sari-sari makanan dan semua terjadi dari tanah, selanjutnya dihasilkan oleh tubuh dalam proses meabolisme. Dalam hasil dari pernikahan yaitu bercampurnya ovum dan sperma di dalam rahim. Lalu, berproses hingga mewujudkan manusia yang sempurna.

2. Tahap Lahir

Tahap lahir adalah dimana manusia yang tadinya hidup di rahim ibu akan dikeluarkan dari rahim dan permulaan meghadapi dunia. Tindakan yang harus dilakukan pada awal kelahiran bayi adalah segera mengadzaninya di telinga kanan dan mengiqomahinya di telinga kiri, ini adalah bukti cinta orang tua kepada anaknya dan menjaga kesucian anaknya, agar saat dewasa tidak cenderung mengikuti hawa nafsu setan. Sebagaimana hadis Rasulullah Muhammad SAW : ‘’ Saya melihat Raslullah beradzan di telinga Hasan bin Ali pada waktu dia dilahirkan oleh Fatimah r.a. (HR.Abu Dawud At-Tirmizi)

a. Tahap Anak-anak

Pada awal masa anak-anak ini dianggap sebagai pembelajaran untuk menghasilkan keterampilan, karena pada masa ini anak-anak senang untuk mencoba hal-hal baru. Disini tugas orang tua untuk mendidik anak yaitu hendaklah anak-anak dilarang untuk berbicara kotor, mengutuk dan mencaci orang lain.Keterampilan anak-anak meliputi menolong, sosial dan bermain. Rasulullah SAW bersabda : “Perintahkan anak kalian mengerjakan sholat pada usia tujuh tahu, pukullah mereka karena meninggalkan sholat pada usia sepuluh tahun dan pisahlah diantara mereka dalam tempat tidur.”

Para orang tua harus mengawasi anaknya karena Jika anaknya menjadi anak shaleh/sholehah maka orang tualah yang akan memperoleh manfaatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “bila sudah meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’aknnya. (HR.Muslim).

Para orang tua juga harus menjaga dan memperbaiki akhlak anak-anak mereka. Rasulullah SAW bersabda : Didiklah anak kalian, sesengguhnya merekadiciptakan menjadi generasi yang berbeda dengan generasi zaman kalian (HR.Tirmidzi)

b.Tahap Remaja

Masa ini adalah masa pubertas yaitu peralihan dari masa anak-anak menjadi remaja. Yaitu perubahan besarnya tubuh, perubahan proporsi tubuh dan pertmbuhan seks primer dan sekunder. Yaitu adalah haid pertama kali pada perempuan dan mimpi basah pertama kali pada laki-laki. Perubahan yang penting yaitu meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku sosial yang lebih matang dan nilai-nilai baru pemilihan teman. Dalam hal cinta para remaja mendefinisikannya yaitu pada saat saing pandang antara lawan jenis, hal ini karena daya hayal dan asmara dalam dirinya. Remaja tidak memandang cinta secara haqiqi.

c. Tahap Dewasa

Masa ini adalah masa pencarian kemantapan yaitu masa dimana penuh masalah dan ketegangan emosional, penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Minat pribadi pada masa dewasa ini adalah pada penampilan, pakaian, agama, tat arias, status dan uang. Penyesuaian keluarga dan pekerjaan khusus.

d. Tahap Dewasa Akhir

Masa ini merupakan usia lanjut yaitu periode kemunduran, perbedaan individual pada efek menua dan usia tua dinilai dengan criteria yang berbeda, tahapan ini dinamakan oleh Rasulullah SAW dinamakan masa pergulatan maut, yaitu keadaan fisik yang tidak berdaya. Masa ini adalah masa yang harus disadari bahwa sudah tidak muda lagi, maka dari itu harus bermuhasabah yaitu dengan memperbaiki diri, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Dan meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT, agar akhirnya menjadi manusia yang husnul khotimah gembira dalam mejemput maut, kembali kepada Ilahi Rabbi.

Wa'alaikumussalam wr. wb.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun