Perawan tua istilah itu sering kudengar sebelum aku benar benar menikah akhir desrmber tahun lalu, banyak yang bilang jodoh belum datang karena memang penampilanku ga menarik kulit item jerawatan di muka dan muka yang pas pasan, sebenarnya aku juga iri dengan temanku yang sepantaran dah gendong anak, nglihat ibuku yang setiap hari selalu menanyakan kapan calonku mau di kenalin yah tiap hari aku bosan di tanya seperti itu terus terusan, dalam pikiranya mungkin sebagai orang tua akan bahagia kalau anaknya ada pendamping hidup, aku sadari pemikiran orang tuaku tapi jodoh kita ga tahu datangnya, aku berusaha untuk mencari jodohku kadang di kenalin teman, dari kenalan lewat no telepon sampai kopi darat sudah di jalani, sering kadang aku kecewa selama di sms orangnya selalu welcome dan perhatian berbulan bulan sms an terus seperti layaknya kita pacaran yah walaupun belum ketemu, kadang aku takut kalau di ajak kopi darat dia akan menjauh seperti sebelum sebelumnya entahlah aku juga ga tahu, aku ga minta dia lebih hanya ketemu cuma say hello aja itu dah cukup tp kebanyakan cowoknya pergi ketika sudah melihatku hufff sakit banget dah nunggu 3 jam itulah sejarahnya sebelum aku mengenal facebook .Tahun 2009 aku mengenal sosok pria lewat facebook, dia orangnya baik dan menurutku pintar karena dia bisa berbahasa inggis hehehe, kita selalu chating, telp sampai lupa waktu dia orang surakarta jawa tengah, pada saat itu aku berpikir kalau memang dia jodohku yah dekatkanlah hanya itu dalam doaku, aku yang berdomisili di karawang sengaja datang ke surakarta untuk ketemu dia, 12 jam naik bis cukup lama memang sampai pegel, aku kirim duwit buat keperluanku di surakarta, jumlahnya tak banyak tp bisa buat makan satu bulan karena pikirku aku ga mau nyusahin orang dengan minta semua di bayarin dia,tiba di terminal hatiku berdebar debar karena pingin tahu tentang orang yang selama ini aku anggap pacar dalam dunia maya hehehe sampai di sana jauh dari bayanganku karena sesudah kita ketemu justru dia minta di bayarin ini itu hufff dalam hati ko ada yah lelaki seperti itu terus uang yang aku kirim kemarin kemana bathinku, hanya untuk beli bensin, makan mie ayam di warung aja dia ga mau bayar hmmmmmmmm, yah sudahlah aku ikhlasin saja toh aku sudah tahu dia seperti itu kelakuanya dari pada tahu nanti mending tahu dari awal, hanya sekitar 6 jam aku di surakarta rasanya dah muak pingin pulang ke kebumen aku utarakan niatku untuk pulang ke kebumen sore harinya, dia kecewa karena aku sebentar di rumahnya ketemu dengan keluarganya tapi dia ingin ikut ke kebumen untuk menikmati pantai karena hobinya memang bermain di pantai dan memancing
sesampainya dikebumen aku kenalkan dia ke keluargaku dan menemaninya berlibur di pantai, sesekali dia katakan dia mencintaiku tp aku ga pernah menjawab, aku hanya bisa tersenyum, cinta aku atou cinta duwitku hanya itu yang ada dalam pikiranku saat itu, saat dia berkata orang tuanya akan datang bulan besok untuk melamarku aku katakan maaf karena aku tak bisa, jujur aku butuh suami yang bisa bertanggung jawab dan bisa jadi pemimpin dan dia tidak ada dalam kriteriaku karena yang ada dia selalu minta duwit, sebelum dia pulang ke surakarta dia minta duwit buat ongkos, aku kasih karena takut dia ga ada duwit tp sejujurnya ada yang aneh karena duwit yang aku kasih sebelumnya cukup banyak ko sudah habis, ketika dia sedang memancing sengaja aku cek dompetnya aku ga ngambil cuma cek aja dia punya duwit apa ga, dan ternyata duwitnya masih cukup banyak, lalu kenapa dia minta duwit lg pikirku hmmm kapok kecewa ternyata dia cuma manfaatin duwitku doang, setelah kejadian itu aku lost kontak denganya karena aku ga mau berhubungan denganya lebih, aku ganti no hp dan blokir dia dari fbku,
tahun 2012 aku berteman dengan pria swedia lewat internet dari chating vidio call dia sopan dan kulihat dia bisa jadi pria bertanggung jawab, tiga tahun kita berrhubungan aku tak menyangka dia akan ke indonesia buat menemuiku, ga ada kepikiran aku akan menikah dengan pria asing dari belahan benua eropa yang jaraknya jauh dari indonesia, awalnya aku takut dia akan pergi telelah melihatku karena aku jelek item hidung pesek hehehe tapi di luar dugaanku dia sangat menyukaiku apa adanya,dia perhatian dan sangat menyayangi aku, kulitku yang sawo matang ternyata di bilang eksotis tambah grrrr deh hehehe tapi itulah jodoh kita tidak tahu jodoh datangnya, di rumahku di kebumen di hadapan orang tuaku dia melamarku dan memintaku jadi istrinya,tiga hari bertemu kita menikah dan sekarang aku sudah di swedia bersama suamiku tercinta, semoga hubungan kita akan menjadi keluarga sakinah mawadah dan warohmah amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H