Pada zaman sekarang, manusia sudah banyak menciptaka berbagai khususnya di bidang teknologi. Teknologi yang diciptakan manusia tidak hanya teknologi berbentuk fisik, seperti handphone, tablet, komputer, dan lain sebagainya, tetapi juga teknologi seperti media sosial yang saat ini banyak diakses oleh masyarakat di seluruh dunia. Saat ini masyarakat dunia sudah banyak yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk berinteraksi dengan orang lain melalui media sosial itu.
Teknologi merupakan alat atau media yang bisa memudahkan segala aktivitas manusia. Yang tadinya manusia harus susah payah dalam melakukan sesuatu, sekarang manusia jadi gampang untuk melakukan aktivitas yang mereka ingin lakuin. Sebagai contoh untuk mencari atau mengetahui hal di sekitar, manusia harus membeli koran agar mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitar. Akan tetapi, sekarang manusia sudah bisa mencari atau mengetahu hal di sekitar cuma dengan mengetik di handphone khususnya melalui media sosial. Jadi manusia tidak ribet-ribet untuk mencari atau mengetahui informasi di sekitar. Itu merupakan contoh dari penggunaan teknologi dari media sosial yang bisa memudahkan aktivitas manudia dalam mencari atau mengetahui informasi di sekitar.
Media sosial adalah tempat atau media untuk manusia saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Di media sosial manusia bisa memberikan segala bentuk media, seperti gambar, video, audio, teks, informasi, dan lainnya. Sehingga manusia lain dapat melihat dan mengomentari hasil dari media yang diberikan oleh manusia lainnya. Dalam menggunakan media sosial, kita harus bijak dan cermat dalam mencerna semua informasi yang ada di media sosial karena tidak semua informasi yang tersebar di media sosial itu sudah pasti benar dan akurat. Maka dari itu, manusia harus mempunyai kemampuan literasi digital yang baik agar ketika kita melihat  dan membaca suatu informasi yang lewat di media sosial. Kita tidak langsung mempercayai begitu aja. Jika kita mempercayai begitu aja, kondisi diri kita dan orang lain akan menjadi berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan perpecahan atau konflik di masyarakat. Rahmadhany et al. (2021) Nasrullah (2015) menjelaskan bahwa media sosial prosesnya sama dengan cara kerja komputer, yaitu membentuk sebuah sistem antara individu dan masyarakat. Komunikasi, kerja sama, dan pengenalan merupakan bentuk dari cara bersosial, dengan tujuan komunikasi individu dan masyarakat.
Berita hoax adalah suatu informasi yang tidak jelas kebenarannya dan tidak berdasarkan pada fakta. Berita hoax dapat memberikan dampak buruk di dalam masyarakat. Situasi dan pribadi masyarakat dapat terpengaruhi oleh berita hoax karena mereka tidak mencari lebih dalam terkait informasi yang lewat di media sosial. Masyarakat gampang mempercayai informasi yang dia terima sehingga informasi hoax menjadi tersebar luas di media sosial. Informasi hoax disebarkan karena adanya suatu tujuan, yaitu untuk membentuk persepsi setiap orang, menggiring opini, dan Informasi Hoax tersebar karna masyarakat dengan mudahnya mempercayai terhadap sebuah informasi yang dia terima. Tujuan dari informasi Hoax ini adalah membentuk presepsi, menggiring opini, dan membuat opini yang menguji kepahaman pengguna internet dan media sosial terhadap informasi yang disebar. Informasi hoax juga dapat muncul karena hasil dari produksi kembali dengan tambahan opini pribadi yang menjadikan sebuah informasi yang tadinya fakta menjadi hoax. Untuk mengatasi bahaya informasi hoax di media sosial. Kita harus bisa memiliki kemampuan literasi digital yang baik.
Literasi digital adalah suatu kemampuan yang harus kita miliki agar dalam mencerna dan menerima informasi di media sosial kita menjadi lebih kritis sehingga kita tidak gampang termakan hoax. Nisa (2024) menjelaskan literasi digital adalah sebuah kemampunan yang mengharuskan kita untuk berpikir kritis dan kemahiran dalam menggunakan teknologi, informasi, dan komunikasi.
Pada masa sekarang, sudah banyak informasi yang tersebar di media sosial. Tidak semua informasi di media sosial itu merupakan informasi yang sudah akurat dan fakta. Maka dari itu, kita harus lebih teliti, cermat, dan kritis dalam mencerna informasi yang tersebar khususnya informasi hoax. Informasi hoax dapat membuat perpecahan dan perbedaan pandangan yang dapat membuat antar kita menjadi bermusuhan.
Oleh karena itu, jangan mudah percaya begitu saja dengan apa yang tersebar di media sosial. Kita harus lebih bijak dan cermat dalam mencerna dan menyebarkan informasi di media sosial.
Â
Â
References
Nisa, K. (2024, Maret). Peran Literasi di Era Digital dalam Menghadapi Hoaks dan Disinformasi di Media Sosial. https://journal.satriajaya.com/index.php/ijoe/article/download/75/49/186
Â
Rahmadhany, A., Safitri, A. A., & Irwansyah. (2021, Januari 31). Fenomena Penyebaran Hoax dan Hate Speech Pada Media Sosial, 3. https://media.neliti.com/media/publications/439613-none-8ffdcbf8.pdf
Â
Salsabila, A. A., Dewi, D. A., & Hayat, R. S. (2024, Februari). Pentingnya Literasi di Era Digital dalam Menghadapi Hoaks di Media Sosial. https://journal.unimar-amni.ac.id/index.php/insdun/article/download/1775/1416/4773
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H