Terkait fenomena partai lokal, generasi penerus Aceh terancam tidak akan memiliki pengaruh di tingkat nasional. Generasi muda Aceh harus cerdas dalam menentukan sikap politiknya agar tidak terjadi kesalahan, karena sikap politik yang mereka pilih akan menentukan peta politik Aceh dimasa yang akan datang. Fenomena munculnya partai lokal Aceh dalam Pemilukada menandakan bahwa mayoritas rakyat Aceh saat ini masih belum mempercayai wadah politik nasional yang sudah ada. Namun, sampai kapan Aceh akan terus memiliki persepsi yang buruk terhadap partai nasional dan terus menganggap bahwa partai nasional tidak dapat memberi manfaat bagi rakyat Aceh, sedangkan untuk bisa menguasai perpolitikan Indonesia secara nasional generasi muda aceh harus mulai terjun dan berintegrasi kedalam partai politik dengan skala nasional, bukan lagi skala lokal.
Berbeda dengan beberapa wilayah di Indonesia, pemilukada Aceh diikuti oleh partai lokal dan nasional. Partai lokal Aceh lahir akibat perjanjian perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 15 Agustus 2005 lalu di Helsinki. Keberadaan partai local kemudian disahkan melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).
Untuk membantu generasi muda Aceh dalam menentukan sikap politik yang baik dan benar partai nasional harus bekerja lebih baik lagi, bukan hanya sekedar meningkatkan basis masa di Aceh, namun partai local  juga harus berusaha untuk meningkatkan partisipasi politik rakyat Aceh. Partai nasional tidak boleh lagi hanya memberi janji namun memberi bukti dengan merealisasikan seluruh komitmen yang telah disampaikan kepada rakyat Aceh dalam rangka membangun Aceh kearah yang lebih baik. Partai-partai nasional harus berani melakukan terobosan-terobosan dalam menetapkan dan melaksanakan program partai.  Proses kaderisasi partai nasional juga perlu digelorakan di wilayah Aceh. Proses kaderisasi tesebut perlu digalakan untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat Aceh khususnya generasi muda Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H