"Kebohongan Siswi SMP Berujung Pemenggalan Guru Prancis Samuel Paty"
Kutipan judul diatas penulis ambil dari media online tempo pada tanggal 10 maret 2021
Masih ingatkah pemabaca mengenai kasus pemenggalan guru SMP di Perancis sehingga menyebabkan kekisruhan di Perancis mengenai masalah imigran dan sara ? jika tidak silahkan googling lagi ..
Mudahnya begini, pada awal kejadian di duga seorang guru menyebarkan gambar nabi Muhammad di kelas, dan di laporkan oleh seorang siswi muslim ke orang tua nya dan tanpa tabayun . Orang tuanya memposting di medsos, yang menyebabkan guru itu akhirnya di penggal Ketika berada di luar . faktanya memang si guru ini menunjukkan karikatur Nabi, di sekolah umum yang siswanya dari berbagai macam agama. namun yang jadi masalah di sini ....
Ternyata ! setelah melalui persidangan , si siswi ini akhirnya mengaku bohong, bahwa dia tidak ikut kelas karena diSKOR dan menuduh guru nya macam macam karena takut di marahi orang tua nya
Penulis tidak akan mencakup pembahasan yang jauh jauh , sudah jelas tidak boleh membuat karikatur Nabi Muhammad. Tapi yang mau penulis bahas adalah mengaca pada kasus ini yakni bagaimana orang tua menghadapi anaknya berhubungan dengan sekolah .
Setidaknya ada beberapa hal yang dapat di ambil pelajaran dari kasus di atas :
1. Tabayyun :
Meneliti informasi mengecek info Kembali jangan di terima mentah mentah, memang ada naluri kasih saying ke anak, anak selalu benar katanya . Tapi jika selalu seperti itu itu bukan manusia Namanya lebih ke hewan, karena manusia juga ada aqal ada hati
Pada kasus diatas orang tua tidak mengecek info benar atau salah padahal anaknya sudah sering diSkor tapi lebih percaya info anak nya yang memang sudah sering membuat masalah nah ini yang saya sebut naluri kasih sayang seperti hewan .
Padahal dalam Agama islam sebagaimana tertuang dalam Al-Quran diperintahkan agar selalu tabayyun , tarjamah surah lebih jelasnya yaitu :
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti, agar kalian tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan, lalu kalian menyesal akibat perbuatan yang telah kalian lakukan." (QS. Al Hujurat : 6) "