Jika kita berbicara investasi, maka pembahasannya tak akan jauh-jauh dengan bidang keuangan. Kata investasi memang begitu melekat dengan dunia keuangan, sebut saja investasi saham, reksadana, obligasi. Meskipun demikian  tak semua jenis  investasi berhubungan dengan keuangan. Bagi kita yang masih berusia dua puluhan berinvestasi di instrumen keuangan merupakan pilihan yang tepat. Walaupun menjadi pilihan yang tepat, pilihan tersebut bukan pilihan yang terbaik.
Investasi yang terbaik dan terpenting untuk kita yang berusia dua puluhan adalah investasi leher ke atas. Investasi leher ke atas hanyalah istilah yang merujuk pada investasi di mana diri sendiri sebagai modal utamanya atau dengan kata lain investasi leher ke atas merupakan investasi ilmu pengetahuan dan informasi untuk diri kita sendiri dengan harapan skill dan value yang dipelajari terasah dengan maksimal. Dengan harapan jika kita sudah menjadi expert atau ahli dibidang yang kita geluti akan menambah penghasilan kita. Selain itu, skill dan value yang kita miliki bisa kita salurkan kepada banyak orang sehingga bermanfaat untuk kedepannya. Jika melihat dari segi risiko, tidak terdapat risiko yang dapat ditimbulkan dari investasi ini malah yang ada adalah manfaat yang tetap bisa rasakan secara terus-menrus hingga akhir hayat. Sama dengan investasi jenis lainnya, investasi ini tidak serta merta dengan instan mendapatkan hasil yang kita inginkan, butuh waktu dan energi yang kita korbankan untuk mendapatkan hasil yang kita impikan.
Coba kita bayangkan jika kita memiliki uang satu juta dan kita investasikan ke saham dan katakan lah kita mendapatkan capital again sebesar sepuluh persen maka kita hanya akan mendapatkan seratus ribu. Mendapatkan keuntungan sepuluh persen tentu merupakan nominal yang tak sedikit, akan tetapi sepuluh persen dari satu juta dan sepuluh persen dari sepuluh juta tentu berbeda. Namun berbeda halnya jika kita spend uang satu juta untuk investasi leher ke atas dengan belajar skill yang menghasilkan, jika sudah expert dan menjual jasa yang kita miliki, kita tidak perlu menunggu capital gain sebesar sepuluh persen untuk mendapatkan uang seratus ribu. Dengan keahlihan yang kita miliki nantinya bukan tidak mungkin seratus ribu terkesan kecil bagi kita.
Salah satu investasi leher ke atas yang patut kita coba adalah dengan belajar skill keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Dengan harapan skill yang kita miliki dapat menambah penghasilan kita, dengan begitu ketika penghasilan yang kita dapatkan cukup, penghasilan tersebut bisa kita investasikan di berbagai instrument keuangan dengan tujuan supaya penghasilan yang kita kita investasikan mendapat keuntungan.
Selain belajar skill dan keterampilan, masih ada jenis investasi leher ke atas yang tak kalah penting, yaitu membaca buku. Kita sudah mengatahui bahwasanya buku merupakan jendela dunia. Kita juga sudah mengetahui jika banyak manfaat yang akan kita dapatkan dengan membaca buku, akan sangat panjang jika kita jabarkan secara lengkap manfaat yang akan kita dapatkan. Salah satunya dengan membaca buku dapat menambah wawasan kita dengan begitu kita mempunyai akses lebih perspektif yang berbeda. Selain itu membaca juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dengan ini diharapkan kita dapat mengambil keputusan yang bijak dan memcahkan masalah secara efektif dengan lebih percaya diri dan rasional.
Dengan uraian di atas bisa kita simpulkan bahwasanya investasi bukan hanya istilah dalam dunia keuangan. Investasi dalam arti sempit merujuk pada tindakan atau kegiatan menanamkan sesuatu hal tertentu dengan harapan dengan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Jadi dapat kita artikan jika kita belajar skill atau keterampilan dengan harapan mendapatkan hasil di masa yang akan datang juga termasuk investasi. Investasi terbaik bukanlah pada produk keuangan melainkan pada diri kita sendiri setelah itu kita bisa investasi ke produk keuangan dengan uang, skill dan ilmu yang kita miliki dari hasil investasi leher ke atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H