Publik sepakbola Indonesia dikejutkan oleh keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae Yong dari jabatan Pelatih Kepala Timnas Indonesia.
Shin Tae Yong telah menjadi Pelatih Kepala Timnas Indonesia selama lima tahun sejak tahun 2019 dan telah banyak perubahan positif dan prestasi yang telah dihasilkan.
Shin Tae Yong memang belum mempersembahkan satu pun piala atau medali, namun di bawah kepelatihannya, Tim Garuda kini telah menjelma menjadi kekuatan yang disegani, bukan hanya di level Asia Tenggara, namun juga di Asia dan Dunia.
Di bawah asuhan Shin Tae Yong, Timnas Indonesia berhasil lolos dan masuk 16 besar Piala Asia, Semi Finalis Piala Asia U-23, serta mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA dari 173 menjadi 127.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan alasan pemberhentian Shin Tae Yong adalah hasil evaluasi terkait strategi permainan dan komunikasi.
Bagaimanapun kewenangan untuk mempekerjakan dan memberhantikan seorang pelatih memang merupakan hak prerogatif dari pengurus PSSI, dalam hal ini Ketua Umum dan anggota Executive Committee.
Keputusan PSSI tersebut bisa dibilang cukup berani dan beresiko jika melihat kondisi Timnas Indonesia yang masih berjuang untuk lolos ke Putaran Final Piala Dunia 2026.
Dalam waktu dekat, Indonesia masih harus menyelesaikan empat pertandingan lagi menghadapi Australia, Bahrain, Cina dan Jepang untuk menentukan nasib apakah lolos atau tidak.
PSSI telah menunjuk Patrick Kluivert sebagai Pelatih Kepala yang baru, pertanyaannya mampukah dia segera beradaptasi dan meloloskan Indonesia ke Putaran Final Piala Dunia 2026?
Jika Kluivert nanti berhasil meloloskan Indonesia ke Putaran Final Piala Dunia 2026, pengurus PSSI yang sekarang akan dikenang sebagai orang-orang yang berjasa meloloskan Indonesia ke Putaran Piala Dunia untuk pertama kalinya, sebaliknya jika gagal, maka mereka harus siap dipersalahkan sebagai biang kegagalan Indonesia.
