Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Dia Penyebab Kekalahan Indonesia dari China

18 Oktober 2024   15:28 Diperbarui: 18 Oktober 2024   15:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: PSSI

Hal yang paling disorot adalah Tom Haye yang biasanya berfungsi sebagai playmaker atau pengatur serangan justru dibangkucadangkan, sehingga praktis Indonesia bermain di babak pertama tanpa seorang playmaker.

Di lini tengah, Coach Shin Tae Yong menurunkan duet gelandang pekerja keras Nathan Tjoe A On dan Ivar Jenner. Sedangkan trio lini depan diisi oleh Witan Sulaiman, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.

Sebenarnya di sepanjang pertandingan Indonesia lebih banyak menekan, sedangkan tuan rumah China justru lebih banyak bertahan dan mengandalkan counter attack. Hal itu bisa kita lihat dari statistik akhir dimana Indonesia sangat mendominasi dalam ball posession atau penguasaan bola, dengan perbandingan Indonesia 76%, sedangkan China hanya 24%.

Meskipun lebih mendominasi penguasaan bola dan lebih banyak melakukan tendangan ke gawang lawan, namun serangan Indonesia kurang efektif.

Tidak efektifnya serangan Indonesia bisa dilihat dari 14 kali tendangan ke arah gawang China, hanya 6 diantaranya yang tepat sasaran, sebaliknya China yang hanya bisa melakukan 5 kali tendangan ke arah gawang Indonesia, justru 3 diantaranya tepat sasaran, bahkan menghasilkan dua gol.
 
Tidak adanya playmaker sekelas Tom Haye yang dibangkucadangkan, membuat serangan Indonesia mudah dibaca dan digagalkan oleh pertahanan China. Serangan Indonesia baru efektif ketika Tom Haye akhirnya dimasukkan di Babak Kedua, sehingga menghasilkan satu gol balasan.

Kekalahan dari China ini membuat posisi Indonesia di Grup C tertahan di peringkat lima dengan nilai 3, hasil dari 3 kali bermain imbang dan satu kali kalah, sedangkan China yang juga meraih nilai 3 dari kemenangan itu, tetap berada di posisi juru kunci karena masih kalah dalam akumulasi selisih gol dari Indonesia.

Namun demikian kita tidak perlu pesimis, Timnas Indonesia masih berpeluang besar untuk naik peringkat karena nilainya hanya terpaut 2 dari tiga tim lainnya yang sama-sama baru meraih poin 5.

Saat ini, akan lebih bijak jika Coach Shin Tae Yong lebih fokus untuk melakukan evaluasi terhadap pemain dan strategi timnya untuk menghadapi laga selanjutnya di Jakarta, yaitu menghadapi Jepang dan Arab Saudi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun