sepakbola asal Ukraina yang melakukan selebrasi usai mencetak gol dengan menunjukkan tulisan "No War in Ukraine" (Tidak boleh ada perang di Ukraina).Â
Foto sebelah kiri adalah Ruslan Malinovsky, pemainPesan perdamaian yang disampaikan oleh Malinovsky itu tentu patut kita dukung karena perang adalah kejahatan kemanusiaan. Perang dan penjajahan harus dihapuskan di muka bumi tanpa pandang bulu.
Merespon invasi Rusia ke Ukraina, FIFA, induk organisasi sepakbola dunia kemudian menjatuhkan sanksi sangat tegas dengan larangan bagi Timnas Rusia dan klub-klub Rusia untuk berlaga di ajang yang berada di bawah naungan FIFA.Â
Sanksi tegas FIFA tersebut patut kita dukung jika dilakukan dengan fair atau adil bagi seluruh anggotanya, tanpa pandang bulu. Sayangnya ketegasan FIFA tersebut ternyata berstandar ganda.Â
Dunia tidak akan melupakan peristiwa 13 tahun yang lalu.Â
Foto sebelah kanan adalah Frederic Kanoute, pemain sepakbola asal Mali yang melakukan selebrasi usai mencetak gol dengan menunjukkan tulisan "Palestina" sebagai pesan perdamaian dan bentuk dukungan bagi Palestina.Â
Namun nasib yang dialami oleh Kanoute berbeda. Pemain kelahiran Prancis tersebut justru dihukum denda sebesar USD 4.000 karena aksinya tersebut dianggap melanggar aturan FIFA yang melarang mencampur-adukkan sepakbola dengan politik.Â
Meskipun pada saat itu Israel sedang menyerang Palestina sama seperti yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, namun Timnas Israel dan klub-klub Israel tidak dilarang oleh FIFA untuk berlaga di berbagai ajang yang berada di bawah naungan FIFA.Â
Invasi Rusia terhadap Ukraina telah membuka mata warga dunia untuk mengingat kembali bahwa apa yang dialami oleh Ukraina telah dialami oleh Palestina selama puluhan tahun.Â
Amerika Serikat, NATO dan sekutunya menunjukkan belangnya sendiri pada kita semua yang masih waras dan berani mengungkapkan ketidakadilan, bukan hanya di dunia politik, tapi juga di dunia olahraga paling populer sejagat yaitu sepakbola. Salam.