Setelah pertempuran selama sebelas hari yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka, Hamas dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata sejak Hari Jumat dini hari tanggal 21 Mei 2021. Â
Menurut sumber resmi, serangan udara militer Israel di Gaza mengakibatkan 248 korban jiwa (66 diantaranya adalah anak-anak yang tidak berdosa) dan 1.900 orang terluka. Sedangkan serangan roket Hamas ke wilayah selatan Israel mengakibatkan 12 korban jiwa (Diantaranya ada 2 orang anak-anak yang tidak berdosa) dan puluhan orang terluka.Â
Dalam sejarah perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel, Hamas dengan sayap militernya telah menjelma menjadi kekuatan bersenjata yang paling ditakuti oleh Israel.
Pemerintah Israel, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa, telah mencap Hamas sebagai organisasi teroris.Â
Sebenarnya seperti apa Hamas itu?Â
Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah atau biasa disingkat Hamas adalah partai politik yang saat ini berkuasa di Palestina.Â
Hamas didirikan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin di Palestina pada tahun 1987. Menurut salah seorang pendirinya, almarhum Sheikh Ahmed Yassin, Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.Â
Hamas memiliki sayap militer yang disebut Brigade Izzuddin al-Qassam. Brigade inilah yang selama ini menggunakan kekuatan senjata dalam melawan Israel. Merekalah yang selama ini menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel.Â
Lantas, sudah layakkah Hamas disebut teroris?Â
Menurut saya, itu tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya. Jika dipandang dari sisi Israel dan bagaimana selama ini roket-roket Hamas mengancam dan begitu menakutkan bagi warga Israel, maka wajar jika mereka menyebut Hamas sebagai teroris. Namun jika dipandang dari sisi Palestina, maka Hamas dan sayap militernya adalah pejuang yang paling gigih melawan penjajahan Israel. Para pejuang kemerdekaan Indonesia dulu juga disebut ekstrimis dan teroris oleh penjajah Belanda. Wallahualam.
Â