Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Jasa Jakob Oetama

13 September 2020   10:09 Diperbarui: 13 September 2020   10:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jacob Oetama (Sumber: Kompas)

Setiap orang yang gemar membaca dan menonton berita pasti tahu dan mengenal surat kabar harian Kompas dan Kompas TV. Setiap orang yang gemar membaca buku, pasti pernah ke Toko Buku Gramedia atau setidaknya membaca buku terbitan Gramedia. 

Pendiri Kompas dan Gramedia itu adalah seorang wartawan senior asal Yogyakarta yang bernama Jacob Oetama (JO) yang dua hari yang lalu wafat di Jakarta dalam usia 88 tahun.   

Meskipun secara pribadi saya tidak mengenal mendiang JO, namun bagi saya, JO bukan sekedar tokoh pers nasional, pahlawan kemanusiaan, pahlawan pendidikan, dan pendiri Kompas-Gramedia, namun saya juga berutang budi padanya. 

Sejak kecil saya gemar membaca, selain membaca surat kabar Kompas, sebagai penggemar olahraga sepakbola, sejak masih di sekolah dasar di Papua dulu, saya sudah berlangganan tabloid Bola, salah satu tabloid olahraga nasional yang diterbitkan oleh grup Kompas-Gramedia. 

Ketika masih kuliah dulu, jika membutuhkan buku sebagai bahan referensi, maka selain ke perpustakaan, saya juga ke Toko Buku Gramedia. 

Di toko buku itu saya membaca buku, tanpa harus membelinya karena memang selalu disediakan satu buku yang bisa dibaca di tempat. Karena dulu saya tidak mampu beli buku dalam jumlah yang banyak, maka Toko Gramedia seperti perpustakaan kedua bagi saya. 

Oleh karenanya, sejak dulu sampai sekarang, jika ke Gramedia, saya bisa menghabiskan waktu setidaknya dua sampai tiga jam untuk membaca buku. Bedanya, kalau dulu saya hanya bisa membaca gratis di tempat, alhamdulillah sekarang saya sudah mampu membeli dan membawanya pulang untuk dibaca di rumah.

Sebagai penulis, saya juga belum akan puas, jika buku saya belum dipajang dan dijual di Gramedia. Insya Allah, dalam waktu dekat, akan ada satu lagi buku saya yang akan dipajang dan dijual di tokonya itu, sayang beliau belum sempat melihatnya, Tuhan sudah memanggilnya pulang. 

Bagi saya JO adalah pahlawan pendidikan nasional karena melalui Kompas dan Gramedia, JO telah turut berperan serta secara langsung dalam mencerdaskan bangsa ini melalui harian Kompas dan buku-buku yang diterbitkan Gramedia. 

Selamat jalan Opa, Mbah Kakung JO, saya turut berduka cita, dan terima kasih atas jasamu selama ini yang tidak akan saya lupakan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun