Umat Islam baru saja memasuki tahun baru 1442 Hijriyah. Bagaimana sejarahnya hingga umat Islam memiliki tahun baru sendiri yang berbeda dengan sistem penanggalan Masehi yang umum digunakan di dunia? Mari kita bahas.Â
Sistem penanggalan Hijriyah berpedoman pada peredaran bulan, bukan matahari sebagaimana penanggalan Masehi. Awal pergantian hari, bulan dan tahunnya dimulai pada waktu maghrib, bukan jam 12 dini hari sebagaimana penanggalan Masehi.Â
Penetapan awal tahun Hijriyah dihitung mulai dari tahun pertama Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam hijrah (pindah) dari Mekah ke Yatsrib (Madinah), yaitu pada tahun 622 Masehi.Â
Sistem penanggalan Hijriyah ini bukan ditetapkan oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam, akan tetapi baru ditetapkan pada masa pemerintahan Amirul Mukminin Umar bin Khattab Raidallahu Anhu pada tahun 638 Masehi atau sekitar 16 tahun setelah peristiwa Hijrah.Â
Pertanyaannya, kenapa peristiwa hijrahnya nabi dan sahabatnya itu yang dijadikan awal tahun dalam penanggalan islam?Â
Peristiwa hijrah nabi itu yang menjadi awal kejayaan dakwah Islam, setelah selama belasan tahun nabi menghadapi berbagai kesulitan ketika berdakwah di Mekah, maka setelah hijrah ke Yatsrib, dakwah nabi justru memperoleh sambutan yang hangat. Di Yatsrib itulah nabi lebih leluasa dalam menyebarkan Islam hingga menyebar ke berbagai penjuru dunia.Â
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah bagi yang merayakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H