Mohon tunggu...
IDMaspor
IDMaspor Mohon Tunggu... Buruh - Jual kabel listrik telp. 02129367298

Mengejar mimpi agar menjadi kenyataan www.pratamametalindo.com ☎ 02129367298

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perhitungan Voltage Drop (Tegangan Jatuh) pada Kabel

30 April 2015   09:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31 7313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada kabel konduktor pasti memiliki nilai impedansi dan sehingga setiap kali arus mengalir melalui kabel tersebut, akan ada jatuh tegangan disepanjang kabel, yang dapat diturunkan dengan Hukum Ohm (yaitu V = IZ ). Penurunan tegangan tersebut tergantung pada dua hal, yaitu :
1.  Aliran arus melalui kabel - semakin tinggi arus, semakin besar tegangan drop
2.  Impedansi konduktor - semakin besar impedansi, semakin besar tegangan drop

Impedansi kabel
Impedansi kabel merupakan  fungsi dari ukuran kabel (luas penampang) dan panjang kabel. Umumnya produsen kabel akan melampirkan data kabel yang diproduksinya seperti nilai resistansi kabel dan reaktansi kabel dalam satuan Ω / km.

Menghitung Jatuh Tegangan (Voltage Drop)

Untuk sistem suplay tegangan AC , metode menghitung jatuh tegangan (voltage drop) adalah dengan berdasarkan faktor beban dengan mempertimbangkan arus beban penuh pada suatu sistim. Tetapi jika beban memiliki arus startup tinggi (misalnya motor) , maka tegangan drop dihitung dengan berdasarkan pada arus start up motor tersebut serta faktor daya .

Untuk sistem tiga phasa :

V3f = [S3 I ( RcCosf + XcSinf ) L] / 1000

Dimana :

V3f , Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Tiga Phasa

I,adalah arus beban penuh atau arus nominal atau arus saat start (A)

Rc ,adalah resistansi ac kabel ( Ω / km )

Xc ,adalah reaktansi ac kabel ( Ω / km )

Cosf , adalah faktor daya beban ( pu )

L,adalah panjang kabel ( m)

Untuk sistem fase tunggal :

V1f = [2 I ( RcCosf + XcSinf ) L] / 1000

Dimana :

V1f , Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Satu Phasa

I,adalah arus beban penuh atau arus nominal atau arus saat start (A)

Rc ,adalah resistansi ac kabel ( Ω / km )

Xc ,adalah reaktansi ac kabel ( Ω / km )

Cosf , adalah faktor daya beban ( pu )

L ,adalah panjang kabel ( m)

Untuk sistem DC :

Vdc = [2 I  Rc L] / 1000

Dimana :

Vdc , Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Tegangan DC

I ,adalah arus beban penuh atau arus nominal atau arus saat start (A)

Rc ,adalah resistansi dc kabel ( Ω / km )

L ,adalah panjang kabel ( m)

Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Maksimum
Tegangan Jatuh (Voltage Drop) Maksimum merupakan drop tegangan tertinggi yang diperbolehkan timbul sepanjang kabel yang dialiri oleh arus listrik. Bila drop tegangan yang timbul melebih batas maksimum, maka ukuran kabel yang lebih besar harus dipilih.

Tegangan Jatuh (Voltage Drop) disepanjang kabel lebih ditentukan karena beban konsumen (misalnya peralatan) sehingga tegangan yang sampai diinput peralatan tidak melebihi batas toleransi. Ini berarti, jika tegangan pada alat tersebut lebih rendah dari tegangan minimum , maka alat tidak dapat beroperasi dengan benar .

Secara umum, sebagian besar peralatan listrik akan beroperasi normal pada tegangan serendah 80 % dari tegangan nominal. Sebagai contoh, jika tegangan nominal adalah 230VAC, maka sebagian besar peralatan dapat dijalankan pada > 184VAC. Pemilihan ukuran untuk kabel penghantar yang baik adalah ukuran yang hanya mengalami drop tegangan sebesar kisaran 5 - 10% pada beban penuh .


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun