Pluralisme agama semakin populer di indonesia. Terutama setelah masa reformasi di indonesia tahun 1998. Pluralisme agama sendiri meskipun selalu didengungkan oleh beberapa pihak, namun juga ditentang oleh kalangan agamawan. Namun predikat populer bukan berarti prinsip ini mengalami perkembangan yang berarti. Prinsip-prinsip pluralisme yang didengungkan justru banyak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama itu sendiri.
Pluralisme agama mengajarkan bahwa semua agama sama. Sama-sama memuja tuhan, sama-sama mengajarkan kebaikan, sama-sama menentang keburukan. Sehingga paham pluralisme agama akan beranggapan bahwa tidak ada bedanya menganut agama yang satu ataupun yang lainnya. Akibatnya muncul-lah aliran ajaran agama yang mengajarkan ritual-ritual keagamaan secara bersamaan (berbarengan). Alasan dilakukannya ritual yang dilakukan bersamaan ini berdasarkan dalih toleransi karena kesamaan tujuan kepada sang pencipta. Prinsip-prinsip ini tentunya bertentangan dengan ajaran agama yang ada. Tiap-tiap agama memiliki ritual-ritual yang berbeda. Adalah bentuk penistaan ketika ritual keagamaan yang suci digabungkan dengan ritual agama lain, meskipun sama-sama di klaim suci. [caption id="" align="aligncenter" width="220" caption="Temple of all religion - Wikipedia"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H