Mohon tunggu...
Pojok Pustakawan Kompas
Pojok Pustakawan Kompas Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan Kompas Online

Dunia Pendidikan dan Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepemimpinan Pendidikan Profesional dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Revolusi Industri

13 Mei 2022   10:58 Diperbarui: 11 Agustus 2023   14:21 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesatnya perkembangan teknologi era revolusi industri 4.0 sangat berpengaruh terhadap karakteristik pekerjaan yang ada saat ini, dimana keterampilan dan kompetisi menjadi hal yang pokok yang perlu diperhatikan. Karena diera revolusi industri 4.0 integrasi pemanfaatan teknologi dan internet begitu canggih dan sangat mempengaruhi adanya perubahan perilaku di dunia industri dan dunia pendidikan dan perilaku masyarakat pada umumnya.

UUSPN No. 20 Tahun 2003 dan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang pada yang pada intinya menyatakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mempersyaratkan kepemimpinan pendidikan yang bervisi (visionary Leadership), yaitu kepemimpinan yang antisipatif yang bukan kepemimpinan yang reaktif bersifat sesaat. 

Berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan seperti: perubahan manajemen sekolah, perubahan kurikulum, dan perubahan metodologi yang diarahkan pada pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, tuntutan dan kualifikasi guru dan tenaga kependidikan agar lebih profesional.

Seorang pemimpin mendesain pekerjaan beserta mekanismennya didukung oleh staf yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Pemimpin menggunakan pengaruh atas dasar wewenang atau kekuasaannya dalam menggerahkan sistem sosial guna mencapai tujuan sistem sosial. 

Menurut Soemanto (dalam Sagala, 2003) bahwa pemimpin tidak akan mampu berbuat banyak tanpa adanya partisipasi dari bawahannya. Sebaliknya bawahan tidak akan dapat menjalankan tugas dan kewajiban dengan efektif tanpa pengendalian, pengarahan dan kerjasama dengan pemimpin, dalam arti pemimpin dan pengikut saling melengkapi.

1. Kepemimpinan Pendidikan

Pendidikan menjadi salah satu wahana untuk mengembangkan potensi diri sehingga di sekolah diperlukan suatu pemimpin untuk mengatur proses belajar mengajar. 

Admosudirdjo (dalam Purwanto 1990:25) kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu keperibadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohi atau mengikutinya atau memancarkan suatu pengaruh yang tertentu atau suatu kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat sekolompok orang-orang melakukan apa yang dikehendaki. 

Menurut  Muhamad Nasir (2018) menyampaikan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kemenristekdikti agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia ditengah persaingan, lebih lanjut Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

  1.  Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal data Information Technology, Operational Technology , Internet of Things, dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy. 
  2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan trans disiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan, 
  3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0, 
  4. Peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi, dan 
  5. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan pendidikan, dan masyarakat.

2. Tantangan Peluang Pendidikan Di Era Revolusi Industi 4.0

 Menurut Yahya (2018) bahwa pemerintah harus segera merespon tantangan industri 4.0 yakni ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan kejuruan di tahun 2018. Salah satu kebijakan pemerintah adalah revitalisasi pendidikan kejuruan Indonesia. 

  1. Dukungan dari pemerintah harus mencakup:  1) sistem pembelajaran, 2) satuan pendidikan, 3) peserta didik, dan 4) pendidik dan tenaga kependidikan juga dibutuhkan. 
  2. Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan, dan 5) evaluasi. 
  3. Satuan pendidikan meliputi, 1) unit sekolah baru dan ruang kelas baru, 2) ruang belajar lainnya, 3) rehabilitasi ruang kelas, 4) asrama siswa dan guru, 5) peralatan, dan 6) manajemen dan kultur sekolah. 
  4. Elemen peserta didik meliputi, 1) pemberian beasiswa dan 2) pengembangan bakat minat. Era Industri 4.0. 
  5. Tantangan dan Peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia  yakni: 1) literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3) literasi manusia (Aoun, 2017)

3. Menjamin Kualitas Manajemen Sekolah Di Era Revolusi Industri

Karakteristik mutu pendidikan mencakup input, proses, output, cost, proses belajar mengajar dan pelayanan. Menurut Moharman (dalam Sagala: 2003:111) bahwa penerapan MBS dapat mampu menjamin kualitas manajemen sekolah antara lain: 

  1. Sistem pemilihan dan menempatan kepala sekolah dan guru atas dasar profesionalisme baik dari latar belakang pendidikan maupun pengalaman kerjanya, 
  2. Profesionalisasi bukan hanya pengelola pada jenjang dan jenis pendidikan saja dalam suatu sistem, tetapi juga pemimpin dalam tingkat  Provinsi dan Kab/Kota, 
  3. Mengakomodir aspirasi orang tua peserta didik dan stakeholder, 
  4. Dukungan dan partisipasi yang kuat dilingkungan masyarakat dan orang tua peserta didik, 
  5. Kemampuan mengadakan, mengalokasikan dan menggunakan anggaran secara tepat atas dasar kebutuhan pembelajaran, 
  6. Pelayanan belajar yang berkualitas, 
  7. Kesejahteraan guru dan personel sekolah yang memadai, 
  8. Perolehan hasil belajar yang tinggi diukur dari nilai kelulusan peserta didik menggunakan standar evaluasi yang dipersyaratkan

KESIMPULAN

  1. Mendukung transformasi pendidikan di Indonesia menuju pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 setidaknya menyentuh empat aspek dalam menghadapi revolusi industri yakni adalah sebagai berikut: 
  • Peran siswa tidak hanya disiapkan dalam penguasan teknologi informasi dan komunikasi, tetapi dapat membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah dan mampu berkolaborasi, 
  • para guru perlu merubah mindsetnya atau pola pikirnya untuk beradaptasi dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, 
  • sekolah harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mulai dari input yakni penerimaan siswa baru, proses belajar, hingga evaluasi. Seperti sistem penerimaan siswa baru melalui data dapodik, atau ujian nasional berbasis komputer, 
  • sekolah perlu penyesuaian dengan kurikulum, materi yang membekali siswa untuk memahami kecerdasan buatan, masyarakat digital sehingga sistem informasi harus dikembangkan.

2. Peningkatan mutu kepala sekolah sebagaiknya diarahkan kepada pembentukan kepala sekolah yang efektif, namun peningkatannya sebaiknya diawali dengan pengembangan standar kompetensi kepala sekolah yang berdasarkan pada tugas pokok dan fungsinya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat.

Penulis : Dodik Kurniawan, Mahasiswa Aktif S2 Manajemen Pendidikan FKIP UNCEN
Penulis : Dodik Kurniawan, Mahasiswa Aktif S2 Manajemen Pendidikan FKIP UNCEN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun