Mohon tunggu...
MADIN ANNUR
MADIN ANNUR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Neo Madin ? ... Era baru Madrasah Diniyah

5 Mei 2017   16:26 Diperbarui: 5 Mei 2017   22:54 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cita-cita cita-cita untuk menjadi masyarakat madani maka perlu pemahaman & pendidikan agama yang lebih tinggi tentunya, karena di dalam agama banyak mengatur tentang amaliah-amaliah di dalam kehidupan. Selain bicara tentang ibadah yang merupakan tanggung jawab untuk setiap manusia pribadi, di dalam agama juga membahas tentang hal-hal yang ada di luar ibadah seperti halnya Halal Haram, Warisan, Hormat menghormati, tolong-menolong dan lain sebagainya.

Amaliah ibadah dan kemasyarakatan sangat berhubungan erat sekali, coba kita ilustrasikan sedikit dalam hal ibadah saja yang merupakan tanggung jawab pribadi setiap orang berpengaruh terhadap masyarakat yang lain.

Contohnya :

Di dalam hal ibadah, siapa pun orangnya tidak akan ada yang mengatakan bahwa Sholat itu jelek, siapapun pasti akan mengatakan bahwa Sholat itu baik.

Namun apabila dikerjakan dengan cara yang kurang baik seperti halnya sholat di tengah jalan yang berarti mengganggu kepentingan masyarakat pengguna jalan yang lain maka Sholat itu itu menjadi jelek.

Madrasah Diniyah berasal dari bahasa Arab yang berarti sekolah agama, sesuai dengan artinya Madrasah Diniyah merupakan merupakan sekolah non formal yang bertujuan untuk memberikan pendidikan tentang agama kepada peserta didik. Sesuai dengan jalur non formalnya maka Madrasah Diniyah mempunyai peran yang sangat penting yaitu untuk menjembatani para peserta didik yang masih memerlukan tambahan pendidikan agama yang dirasa kurang atau belum cukup pada saat menempuh pendidikan agama di sekolah formalnya. Madrasah Diniyah mempunyai tugas yang sangat urgent dan berat dalam lingkungan masyarakat.

Urget dan berat ??? ya, karena Madrasah Diniyah harus mampu menyisipkan ilmu - ilmu agama kepada para peserta didik yang pada umumnya kurang adanya keinginan, kemauan, dorongan dan semangat, baik dari dirinya sendiri atau orang tua untuk mau mempelajari ilmu agama.

Beda dengan di Pondok Pesantren, setidaknya peserta didik sudah mendapat dorongan dan semangat dari orang tua untuk belajar ilmu agama.

Urgent dan berat ??? Ya. Karena Madrasah Diniyah harus mampu menyesuaikan diri, menyesuaikan jadwalnya dengan kondisi para Peserta Didik yang sangat beragam kegiatan dan aktifitas sekolah formalnya.

Urgent dan berat ??? Ya. Karena menjadi jembatan penyeimbang antara pelajaran & kegiatan sekolah formal para peserta didik dengan pelajaran & kegiatan non formalnya di dalam Madrasah Diniyah yang belum tentu sama, yang kadang justru bisa membingungkan para peserta didik itu sendiri. Sebagai contoh kecil, di sekolah diterangkan tidak memakai qunut, namun di Madin diterangkan memakai qunut. Tapi beda dengan di Pondok Pesantren, dari sekolah sampai keseharian santrinya menganut paham yang sudah jadi satu "memakai qunut atau tidak"

Itulah beberapa diantara tugas berat madin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun