Mohon tunggu...
Ibrar Sulaiman
Ibrar Sulaiman Mohon Tunggu... -

Lahir dan dibesarkan di Tangerang. Ayah dari 2 orang anak dan kini bekerja sebagai seorang jurnalis dan pengolah data di sebuah perusahaan internet marketing tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerai?? Kenapa Tidak??!!

16 Mei 2012   08:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Ketika salah satu pintu tertutup, pintu yang lain pasti terbuka”


Pameo ini adalah sebuah kalimat yang kemudian memberikan pembacanya motivasi agar terus berusaha mencari jalan ketika salah satu kesempatan hidupnya tertutup. Bagaimana pameo ini bekerja bagi sebuah PERCERAIAN?

Ketika perceraian menjadi “pintu yang tertutup” apakah berarti “pintu yang lain” telah terbuka? Semudah itukah menafsirkan sebuah perceraian? Apakah ketika “pintu tertutup” (bercerai), semudah itukah menemukan pintu lain (pasangan lain)?

Bagi saya yang sedang berfikir perceraian, pameo ini menjadi pelecut saya untuk bercerai.

Kenapa cerai??!!

Kenapa tidak??!!

Ataukah saya harus membuka paksa “pintu yang tertutup itu”?

Apakah pameo ini bekerja pada perceraian? Entahlah…

Yang pasti bahwa perceraian B.U.K.A.N sesuatu yang tidak boleh difikirkan.

“Pintu” yang dimaksud dalam pameo ini mungkin tidak bisa hanya ditafsirkan sebagai pasangan, tetapi juga sebgai kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik. Saya tidak berkata “perceraian itu baik” atau “yuk, kita ramai-ramai bercerai”, yang saya katakan adalah jangan sampai pintu perceraian adalah sebuah jalan untuk mencapai kebahagian. Tidakkkah seluruh energi kita dihabiskan untuk membahagiakan diri apapun jalannya?

Kebahagian bisa didapat dengan misalnya makan, minum bir bersama teman-teman, nongkrong , jalan-jalan di mall, main game, shopping, seks (ini dia!!!), beribadah, semua jalan itu hanya untuk bahagia. Perceraian bagi sebagian orang mungkin juga membahagiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun