AP UNPAM, TANGSEL. Prodi Administrasi Perkantoran Universitas Pamulang (AP-UNPAM) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) International dengan judul “Understanding Cross Cultural Differences In Building Effective Communication At Work” pada Kamis (23/3/2023). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Imam Besar Masjid Malek bin Abi Salem, Abu Dhabi UEA, Andi Purnomo, S.Ud. M.Ag.
Turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr.H.Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA., CMA, Kaprodi Administrasi Perkantoran D-III Sugiyarto, S.E., M.M dan seluruh dosen serta mahasiswa.
Dalam pemaparannya, Andi Purnomo menyampaikan perbedaan lintas budaya dalam membangun komunikasi yang efektif. “ Keragaman budaya adalah sebuah keniscayaan dalam komunitas manusia di dunia. Hal ini juga diungkap pada surat al-Hujurat ayat 13. Bahwa Allah ciptakan laki-laki dan perempuan dan menjadikan manusia berbangsa-bangsa agar bisa saling kenal-mengenal, baik dari budaya, suku, dan agama. Oleh sebab itu, kita harus berpikir terbuka (open minded) terhadap budaya lain,” ujarnya.
Andi melanjutkan, bahwa setiap budaya memilik sistem nilai yang berbeda. “Perbedaan itu menentukan tujuan hidup yang berbeda, dan menentukan cara berkomunikasi yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma pada masing-masing budaya. Menurut Deddy Mulayana, mempelajari budaya lain, berarti mempelajari budaya sendiri,” terangnya.
Andi juga menyampaikan pentingnya komunikasi. “Komunikasi itu mempunyai tujuan yaitu mengirimkan informasi, menyatakan perasaan, menghibur, mendidik, untuk mempengaruhi dan mempertemukan harapan-harapan sosial. Perbedaan budaya dimana kita tinggal harus mempelajari bahasa budaya tersebut. Misalnya, saya berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), maka saya berusaha mempelajari bahasa Arab dan Inggris,” katanya.
Selama tinggal di Abu Dhabi, Andi banyak mempelajari budaya setempat. “Orang arab bersuara keras, namun bukan berarti marah, tapi pembawaannya memang seperti itu. Cara berpakaian masyarakat Arab selalu memakai jubah warna putih untuk pria, dan jubah hitam (abaya) untuk perempuan. Cuaca disini juga sangat panas menyengat sekitar 49-50 derajat celcius. Sedangakan musim dingin bisa mencapai 13-16 deraja celcius, dingin seperti di puncak,” ungkapnya.
Penting memahami komunikasi lintas budaya agar tidak salah paham dan terjadi konflik. “Tujuannya membentuk cultural awarenes yakni kesadaran atas budaya yang berbeda. Dengan memahai komunikasi dengan orang yang berbeda budaya dengan kita maka akan terhindar dari konflik (chaos) dan salah paham dalam pergaulan juga dalam dunia kerja,” tutup Andi Purnomo yang menjadi Imam Besar Masjid Malek bin Abi Salem, Abu Dhabi UEA. (deni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H