Menjadi Pelaut adalah pilihan, meskipun harus menempuh proses yang cukup panjang dan melelahkan, serta memakan biaya yang tidak sedikit tetap saja cucu-cucu nenek moyang bangsa Indonesia yang memang tersohor dibidang kebahariannya sejak dulu kala masih banyak yang ingin menjadi seorang Pelaut.
[caption id="attachment_309671" align="aligncenter" width="576" caption="Pelaut Indonesia Berphoto Narzis Disela-sela Tugasnya"][/caption] Hamparan luas samudera merupakan ladang bagi Pelaut, tak pandang kapal digoyang topan badai, Pelaut harus tetap tegar menjalankan tugasnya, menjadi seorang Pelaut yang tahan akan goncangan atau ombak biasanya dilantik oleh alam, seperti manusia normal lainnya biasanya pada saat pertama kali join untuk berlayar diatas kapal Pelaut pemula pasti mengalami Seasick atau mabuk laut, dan seluruh isi perut biasanya akan keluar, namun itu tidak akan berlangsung lama, cukup sekali seumur hidup, dan hari-hari berikutnya ombak, alun, topan maupun badai merupakan santapan ringan yang hanya datang sewaktu-waktu disaat cuaca tidak bersahabat. Banyak hal-hal unik yang mungkin cuma bisa dirasakan bila anda menjalani profesi sebagai seorang pelaut, dibanding dengan profesi-profesi lainya cuma Pelaut yang Bisa.....: 1. Mengelilingi Dunia 3 x dalam setahun Wooow, mungkin hal yang tidak mungkin dilakukan profesi lainya, selain Pelaut, anda mungkin berpikir seorang Pilot pesawat terbang pun bisa melakukannya, mungkin saja ya tapi perbedaannya adalah Pilot Pesawat mengeliling dunia tanpa bisa menikmati pemandangan atau panorama negara-negara yang dikelilinginya sementara Pelaut, bukan saja bisa menikmati panorama keindahan negara-negara yang menjadi tempat kapalnya berlabuh tetapi pelaut juga bisa berinteraksi dengan penduduk dan masyarakat sekitar meski berbeda budaya dan bahasa, bahkan tidak sedikit Pelaut Indonesia yang mendapat pasangan hidup dari negara yang disingahinya tersebut. Berdasarkan pengalaman penulis bekerja diatas kapal Pesiar Holand America Line biasanya Round the World Cruise memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan biasanya kapal berlabuh di 20 sd 30 Pelabuhan manca negara. [caption id="attachment_309673" align="aligncenter" width="604" caption="Crew Kapal Pesiar yang berasal dari Multy Nasionality Menyanyikan lagu "]
[/caption] 2. Mempunyai teman dari 190 Negara Sangat memungkinkan bagi Pelaut mempunyai teman dari 190 negara yang berbeda, karena selain Crew kapal yang berasal dari berbagai suku bangsa, khususnya pelaut yang bekerja diatas kapal pesiar setiap cruise bisa berinteraksi dengan sekitar 1000 sd 3000 penumpang kapal atau passenger yang juga berasal dari manca negara, bisa dibayangkan jika 1 cruise memakan waktu seminggu sampai denga 10 hari, berapa banyak penumpang dari berbagai macam negara yang bisa ditemui dan dijadikan sahabat oleh seorang Pelaut. 3. Mengenalkan Tradisi dan Budaya Indonesia Mungkin bila anda pertama berkunjung ke Costa Rica, Brazil, Cozumel, Fiji, St. Petersburg Rusia atau negara-negara lainnya yang sering menjadi tempat singgah Pelaut indonesia akan terkejut bila tiba-tiba mendengar alunan musik dangdut dari salah satu Bar atau Restaurant tempat mangkal Pelaut Indonesia. Hal tersebut terjadi bukan karena si raja dangdut bang Hj, Rhoma Irama pernah konser dinegara tersebut tetapi pelaut Indonesia lah yang membawa kepingan CD untuk diputar saat mereka melepas lelah dan bergembira bersama ditempat tersebut. Karena memang musik nya yang unik dan bisa menghinoptis orang untuk bergoyang, banyak Bar-Bar atau restaurant yang menjadikan musik Dangdut sebagai music untuk menarik para pelanggan yang bukan saja berasal dari Indonesia tetapi juga dari manca negara. Bahkan beberapa pengusaha Bar maupun restaurant sering kali titip CD ataupun DVD music dangdut untuk bisa terus update lagu-lagu yang membawa keberuntungan bagi restaurant mereka.
[caption id="attachment_309675" align="aligncenter" width="581" caption="Pelaut Have Fun saat Off duty"]
[/caption] 4. Have Fun Every Off Duty.... Kembali Penulis ingin mengatakan " Wooow " untuk hal yang satu ini, jangan langsung disalah artikan, mungkin juga ini yang menjadi inspirasi pengarang lagu "Balada Pelaut"... memang tidak bisa disangkal, sebagian Pelaut bagaikan kuda dilepas dari kandangnya saat mereka Off Duty atau mendapatkan day off alias libur untuk 1 sessi kerja, karena Off Duty merupakan kesempatan yang ditunggu-tunggu pelaut, namun perbedaannya Off Duty untuk pelaut tidak seharian penuh melainkan hanya beberapa jam saja, dan setelah itu mereka harus kembali bekerja. Berbagai macam cara Pelaut menghabiskan waktu saat mereka Off Duty, ada yang keluar besama teman-teman untuk makan direstaurant yang menyajikan makanan khas Indonesia atau oriental, ada juga yang nongkrong di Crew Bar saat kapal berada ditengah laut, atau melancong ke Bar-Bar yang memutar musik dangdut saat kapal berlabuh, Mencari Telpon Umum untuk bisa mendengar suara anak dan istri tersayang, tapi ada juga yang memanfaatkannya untuk tidur sampai waktu kerja berikutnya dan hmmm ada pula seperti image yang digambarkan lagu " Balada Pelaut"... menjadi petualang cinta.he.he.. Masih banyak lagi hal-hal unik yang cuma Pelaut bisa mendapatkannya saat mereka mencari nafkah mengarungi 7 samudera, dengan berkembang pesatnya tehnology dan mudahnya sarana telekomunikasi pada masa sekarang ini pelaut dengan mudah bisa berkomukasi dengan keluarga yang ditinggalkan dirumah sehingga bisa sedikit mengurangi rasa Home Sick atau kangen rumah. Memang banyak hal-hal menyenangkan yang bisa didapat seseorang yang berprofesi sebagai pelaut, namun tidak sedikit juga hal-hal menyedihkan seperti ditelantarkan para pemilik kapal saat perusahaan perkapalan yang dimilikinya mengalami kebangkrutan, tidak dibayarkannya upah, Updating dan Upgrading sertifikasi pelaut sesuai dengan tuntutan regulasi IMO (International Maritime Organization) dan hal-hal lainnya yang memberatkan profesi pelaut. Namun seorang Pelaut haruslah tetap tegar, suka maupun duka sudah merupakan kosekwensi dari pilihan jalan hidup untuk menjadi seorang Pelaut. Keep Move On Pelaut Indonesia, Pelaut Jaya, Indonesia Jaya.... www.iscforum.org (Photo: Dokumentasi ISCF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya