Sebuah tingkah laku yang sangat ironis dengan status yang seharusnya menenangkan situasi maupun gejolak yang bisa menimbulkan perpecahan dinegara ini khususnya dalam situasi tahun politik seperti sekarang ini.
Penulis yakin Insya Allah, dengan semangat kasih yang diteladankan oleh Nabi Isa AS dalam menjalani hidup dan kehidupan dan umat Islam dengan semangat Al-Quran dan As Sunah sebagai mercusuar pembimbing menjalani kehidupan, hal tersebut akan menjadi dasar pengokoh persaudaraan sejati dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara khususnya dalam mensukseskan Pemilihan Umum yang sudah didepan mata.
Toleransi yang penuh kedewasaan takkan menyentuh wilayah akidah ,keyakinan dan juga ibadah –ritual. Sebabnya, hal itu merupakan identitas masing-masing yang perlu dihormati.
Wilayah kehidupan dunia, sosial, politik, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya masih terbentang luas. Semua ini tercakup dalam bahasa agama Islam "Muamalah" yang merupakan tugas kemanusiaan bersama, yaitu khalifah di muka bumi.
Photo: Personal Editing
Refrensi Bacaan "serasi dalam kemajemukan" Courtesy Alm. Ustadz Uri Mashuri, Kuningan Jabar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H