Di sore hari tepat pukul tiga lebih setelah sholat ashar dengan sedikit rintikan air hujan kamipun (saya dan 3 teman lainya) tak meyurutkan langkah untuk mengunjungi salah satu wisata alam Agro wisata Kaligua yang terletak di desa pandansari kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes Jawa Tengah. Denagn tujuan mencari angin segar menjelang tahun baru yang telah kami rencanakan di jauh-jauh hari.
Setelah sholat ashar kami langsung berangakat dengan kendaran sepeda motor. Disepanjang perjalanan kami melewati Hamparan hijau tanaman teh dengan latar belakang Gunung Slamet menenangkan jiwa. Diingat bahwa daerah menuju lokasi yang kamu tuju adalah banyak perkebunan warga serta daerah pegunungan yang mamnjakan mata. Alam ini seperti menawarkan pemandangan yang sungguh indah dan udara yang bersih dan segar. Ini adalah salah satu perkebunan teh zaman penjajahan Belanda. Perkebunan teh Kaligua bukan sekedar kawasan perkebunan. Kawasan ini menyimpan eksotisme alam yang sungguh mempesona.
Setelah menempuh perjalanan panjang selama 2 jam kurang akhirnya kami tiba di lokasi pada jam 5:24. Sambutan udara dingin yang menusuk langsung kami rasakan, setelah itu kamipun mendirikan tenda untuk bermalam tentunya sesuai perizinan dan arahan petugas yang ada disana, sepanjang malam kami bermain dengan asik meski hembusan angin kencang menerpa. Lelah pun datang, kami berbaring di atas tikar yang telah kami siapkan dan tanpa disadari tertidur lelap sampai hari esok datang.
Berada di tengah Kebun Teh Kaligua, di pagi hari kami bisa menghirup kesegaran di tengah pemandangan alam yang sungguh mempesona. Sejauh mata memandang, terlihat tetesan embun yang menempel di daun teh sembari menyiapkan sarapan untuk menyiapkan stamina ta lupa di temani juga secangkir kopi hangat. Matahari pagi terlihat mengucur di lereng-lereng kaki Gunung Slamet. Sinar cahayanya dapat menembus dinding curam pegunungan. Sinar matahari memiliki kilau begitu anggun dan terik untuk dipandang tampak seperti selendang sutra sang maharaja.
Para petani yang sedang memetik daun teh terlihat seperti sekawanan burung di tengah hamparan daun teh yang lebat dari kejauhan. Gerakan tangan pemetik daun teh mengayunkan pohon dengan lembut. Wisatawan juga mencoba mendengarkan irama merdu para pemetik teh menyanyikan lagu jaman dulu di tengah perkebunan. Sebuah harmoni alam yang benar-benar melekat.
Â
Kebun teh ini terletak 20km timur kota, kabupaten Bumiayu atau 15km dari pertigaan Kaligua (dekat flyover Kretek). Kawasan ini memiliki ketinggian mulai dari 1.500 hingga 2.050 meter di atas permukaan laut. Suhu udara bervariasi antara 4 dan 20 derajat Celcius. Kebun teh yang selama ini menjadi tujuan wisata para wisatawan memiliki peran lain. Biasanya, masyarakat hanya mengetahui bahwa perkebunan teh yang mereka kunjungi akan dipanen dan diolah. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa teh merupakan produk yang penting.
Perkebunan teh seringkali menjadi alternatif wisata masyarakat. Terutama bagi masyarakat perkotaan di daerah panas. Karena perkebunan teh biasanya terdapat di daerah pegunungan. Bukan hanya untuk wisata. Tata letak perkebunan yang rapi juga membuatnya indah dipandang. Selain digunakan sebagai lokasi untuk berfoto. Dibalik keindahan dan kegunaannya sebagai destinasi wisata. Teh juga merupakan produk perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Selain dikonsumsi masyarakat lokal, teh hasil perkebunan Indonesia juga diekspor ke luar negeri serta keindahan dan kegunaannya teh merupakan produk perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Tepat pukul 9:30 terik matahari begitu menyilaukan akhirnya kami memutuskan untuk beranjak pulang setelah menikmati hamparan teh yang hijau nan sejuk. Tentunya pengalaman ini tidak akan terlupakan bahkan sampai sekarang kami masih menceritakan momen-momen seru yang kami lakukan ketika berada disana.
Created : Adly Fahmi N
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H