Kesejahteraan Sosial, UIN Ar-Raniry Banda Aceh melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat selama 3 hari di Desa Erelembang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Makassar, Sulawesi Selatan (21/07/2024), Adlin Minosra, Salah satu Mahasiswa Program StudiDesa Erelembang merupakan wilayah terpencil dengan dataran rendah, dengan jarak tempuh Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam dari kota Makassar  wilayah perbukitan, dan wilayah dataran tinggi/pegunungan. Jumlah penduduk Desa Erelembang yaitu laki-laki 1969 jiwa dan perempuan sebanyak 1818 jiwa dengan jumlah rumah tangga 866. Dalam Pelaksanaanya, Mahasiswa mengambil target utama di salah satu dusun yang ada di desa erelembang, yaitu dusun Malenteng. dikarnakan dusun tersebut menjadi camp untuk mahasiswa menginap dirumah warga dan hanya terdapat satu SD (Sekolah Dasar) di desa erelembang yang juga menjadi sasaran pengabdian.
Hampir keseluruhan masyarakat di desa erelembang menjadi petani, Dusun Maleteng dikenal dengan hasil alam beras merahnya. Beras Merah yang memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran merupakan potensi yang sangat besar bagi Dusun Malenteng. Selain beras merah ada juga sayur-sayuran, cabai, tomat, dan juga kopi khas Malenteng.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja FORKOMKASI (Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia) yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa setiap jurusan kesejahteraan sosial & Pembangunan Sosial dari berbagai kampus yang ada di indonesia.
Konsep pengabdian yang dilakasanakan oleh FORKOMKASI berupa mengajar di sekolah, Social Mapping dan Assesment Makro dengan metode dari kampus/instansi masing-masing yang telah dipelajari, dalam penerapan sosial mapping tentunya cukup beragam, sehingga mahasiswa dapat saling bertukar pikiran dan wawasan dari berbagai pengetahuan yang telah dipelajari selama di perkuliahan. praktikum makro ini melibatkan beberapa masyarakat sebagai sumber informan dan pembagian kelompok mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di indonesia untuk melakukan wawancara, assesment dan social mapping.
Namun, dalam pelaksanaanya mahasiswa mengalami hambatan dalam mengakses jalan menuju desa erelembang dikarnakan struktur jalan bebatuan dan tanjakan yang membuat beberapa mahasiswa sempat terjatuh sangat mengendarai motor dan mengalami luka-luka.
Selain itu tidak adanya akses jaringan juga membuat mahasiswa tidak bisa beraktifitas di sosial media, untuk bisa mendapatkan askes jaringan mahasiswa dan masyarakat harus membeli voucher internet ke masing-masing kepala dusun dengan harga 12,000 Rupiah dengan limit akses 5 jam, dalam penggunaan akses internet ini tak jarang voucher sering habis dan jaringan yang tidak stabil.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia IPSPI (Independen Pekerja Sosial Indonesia) dan PJ Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H