Validitas: assessment harus mengukur apa yang seharusnya diukur, yaitu kondisi, kebutuhan, dan kinerja individu, keluarga, atau masyarakat yang memerlukan bantuan sosial.
Reliabilitas: assessment harus dapat diulang dan memberikan hasil yang konsisten.
Objektif: assessment harus dilakukan tanpa bias atau preferensi tertentu.
Relevansi: assessment harus berkaitan dengan tujuan dari pekerjaan sosial dan masalah yang dihadapi individu, keluarga, atau masyarakat yang memerlukan bantuan sosial.
Sedangkan etika dalam assessment dalam pekerjaan sosial adalah standar perilaku yang harus diikuti oleh pekerja sosial dalam melakukan assessment. Beberapa etika dalam assessment dalam pekerjaan sosial diantaranya:
Kerahasiaan: pekerja sosial harus menjaga kerahasiaan data yang dikumpulkan dari klien.
Konsentrasi: pekerja sosial harus mendapatkan persetujuan dari klien sebelum melakukan assessment.
Non-diskriminasi: pekerja sosial harus melakukan assessment tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, orientasi seksual, atau status sosial ekonomi.
Kepemimpinan: pekerja sosial harus memimpin assessment dengan cara yang profesional dan bertanggung jawab.
Kualitas: pekerja sosial harus menjamin kualitas assessment yang dilakukan dengan memenuhi standar profesional yang berlaku.
PENULIS : ADLIN MINOSRA