Niatan mulia pemerintah mengadopsi sistem PTV dari Swiss adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan menghasilkan banyak ahli vokasi. Namun situasi dan kondisi yang ada tidak memungkinkan untuk dapat mengadopsi sistem secara penuh. Hal ini yang membuat efektifitas PTV di Swiss berbeda dengan di Indonesia. Namun beberapa hal dapat dilakukan untuk mengkoreksi hal ini.
Pertama PTV harus disadari adalah pendidikan yang mengajarkan keahlian, sehingga seleksi masuknya tidak bisa hanya berupa seleksi kognitif, melainkan juga harus berupa seleksi keterampilan motorik. Seleksi dapat dibuat mirip dengan seleksi masuk program sarjana olah raga atau kesenian yang juga menguji keterampilan olah raga/kesenian calon mahasiswa. Hal ini akan membuat calon mahasiswa yang masuk PTV memiliki dasar keterampilan motorik, dan juga membuka peluang bagi siswa SMV untuk melanjutkan ke PTV.
Kedua kurikulum PTV harus berupa kelanjutan dari SMV. Hal ini akan membuat lulusan PTV benar-benar ahli dan tidak membuat mahasiswa lulusan SMV belajar hal yang sama ketika kuliah di PTV.
Referensi
https://duddyarisandi.wordpress.com/2011/11/28/tujuan-dan-sejarah-politeknik-di-indonesia/
https://tirto.id/nasib-pendidikan-vokasi-yang-masih-dipandang-sebelah-mata-cPGw
https://news.okezone.com/read/2009/08/11/65/246912/sarjana-australia-tak-tepat-disetarakan-diploma
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!