Mohon tunggu...
Adjie Mifftah Fauzy
Adjie Mifftah Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Civics Hukum

Yakinkan dengan Iman Usahakan dengan Ilmu Sampaikan dengan Amal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Pelajar Pancasila: Antisipasi Tantangan Globalisasi Dalam Transformasi Pendidikan Abad Ke 21

28 November 2023   05:12 Diperbarui: 28 November 2023   05:15 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru SMPN 14 Kota Bandung : Guru PPKN Bersama Guru PPL PPG Prajabatan PPKn 2023/dokpri

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi landasan dan acuan dalam penyelenggaraan negara, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, Pancasila berperan sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Entitas berarti keberadaan, sedangkan identitas berarti ciri khas atau karakteristik yang membedakan suatu hal dengan hal lain. Dengan demikian, Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia berarti bahwa Pancasila merupakan ciri khas dan karakteristik bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Pancasila juga menjadi landasan dalam pendidikan di Indonesia. Dalam konteks pendidikan abad ke-21, Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia perlu diwujudkan dalam bentuk Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan profil lulusan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinnekaan global. Dalam konteks pendidikan, Pancasila dijadikan sebagai dasar dan ideologi Negara Indonesia untuk mendukung eksistensi bangsa Indonesia dan diterapkan melalui pendidikan karakter sesuai konsep pencasila.

Dalam era pendidikan abad ke-21, tantangan menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia semakin kompleks. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain yaitu, Pertama, pengaruh globalisasi yang semakin kuat, termasuk pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kedua, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, yang dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa. Dan Ketiga, perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin individualistik.Tantangan-tantangan tersebut perlu dihadapi secara serius agar Pancasila tetap menjadi landasan kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Perwujudan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, termasuk di lingkungan sekolah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh saya selama menjadi guru PPKN di SMPN 14 Kota Bandung, berikut adalah beberapa tantangan menghayati Pancasila di era pendidikan abad ke-21 yaitu, Pertama, pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yakni pengaruh globalisasi yang semakin kuat, termasuk pengaruh budaya asing, dapat mengikis nilai-nilai Pancasila yang telah ditanamkan sejak dini. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik semakin mudah mengakses informasi dan budaya asing melalui berbagai media, termasuk internet dan media sosial. Setelah itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat yakni perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik semakin mudah mengakses informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, bahkan informasi yang bersifat provokatif dan SARA.

Selanjutnya, Perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin individualistic yakni erubahan pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin individualistik dapat mengikis nilai-nilai gotong royong dan solidaritas yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik semakin terfokus pada kepentingan diri sendiri dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Di tengah tantangan yang ada, pendidikan memiliki peran penting dalam menghayati dan mewujudkan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik. Dalam pendidikan abad ke-21, pendidikan yang berpihak pada peserta didik merupakan paradigma pendidikan yang dianut. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik menekankan pada pentingnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Perwujudan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia di era pendidikan abad ke-21 perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain yaitu, Pertama pendidikan karakter yakni Pendidikan karakter merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada peserta didik. Kedua, pengembangan kurikulum yakni Kurikulum perlu dikembangkan secara kontekstual agar dapat menjawab tantangan di era pendidikan abad ke-21. Kurikulum perlu memuat muatan nilai-nilai Pancasila yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan Ketiga, pembentukan lingkungan sekolah yang kondusif yakni lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung peserta didik untuk menghayati nilai-nilai Pancasila. Lingkungan sekolah yang kondusif dapat diciptakan melalui berbagai upaya, antara lain menciptakan suasana yang demokratis, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi toleransi.

Perwujudan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia di ekosistem sekolah (kelas) dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain yaitu Pengembangan pembelajaran PPKN yang berorientasi pada karakter. Pembelajaran PPKN perlu dikembangkan secara berorientasi pada karakter agar dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik. Kedua, Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis nilai-nilai Pancasila. Dan Ketiga,  Pengembangan kegiatan keagamaan yang berbasis nilai-nilai Pancasila. Kegiatan keagamaan dapat menjadi sarana bagi peserta didik untuk menghayati nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Kegiatan keagamaan yang berbasis nilai-nilai Pancasila dapat berupa kegiatan pengajian, ibadah, dan sebagainya.

Sebagai guru PPKn, menciptakan ekosistem sekolah yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila bukanlah tugas mudah. Tapi, itulah tantangan yang harus dihadapi. Saya menyadari bahwa perwujudan profil pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 tidak hanya berkutat pada pengajaran sila-sila, melainkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat terintegrasi dalam kehidupan peserta didik di luar kelas. Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia sangat penting untuk mengembangkan karakter dasar peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Guru dan institusi pendidikan harus terus mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan konteks dan tantangan terkait dengan menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. Dalam hal ini, perwujudan Profil Pelajar Pancasila di lingkungan sekolah (kelas) menjadi peran penting untuk mengembangkan peserta didik menjadi individu yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun