Mohon tunggu...
Adjiegur bin Bajigur
Adjiegur bin Bajigur Mohon Tunggu... -

tidak ada yang bisa dijelaskan dari diri ku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Warnet, Alternatif Tempat Buat “Begituan”

8 Juni 2011   10:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas sama yang namanya perkembangan dan kemajuan teknologi, terutama perkembangan dalam bidang teknologi informasi. Apalagi dengan adanya internet masyarakat luas mampu mengakses segala informasi dengan mudah atau mungkin bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berada nan jauh di sana. Siapa sih tahun 2011 ini yang nggak tau internet ? Dari orang tua, kakek, nenek, bapak ibu, sampai anaknya yang masih bau kencur saja sudah tau sama yang namanya internet. Mau nyari apa saja tinggal buka google, tulis apa yang mau kita cari, langsung ”mak jebret”....muncul ribuan situs, blog, dll yang memuat tentang hal yang kita cari tadi.mudah sekali kan ?

Naaah, itu tadi sedikit basa-basi tentang internet. Yang mau saya tuliskan di bawah ini adalah tempat yang menyediakan jasa untuk “ngenet” alias warnet. Ada banyak sekali warnet yang tersebar diseluruh Indonesia. Mungkin ribuan atau bahkan ratusan ribu warnet tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hanya saja, dari sekian banyak warnet tersebut tidak sedikit warnet yang berbuat melewati batas untuk sekedar mencari keuntungan saja dengan menyediakan tempat khusus bagi para pasangan muda mudi yang sudah “kebelet begituan” dan tidak memiliki cukup uang untuk menyewa kamar.

Yuhuuhuu....dengan fasilitas pembatas/dinding box yang cukup tinggi yang menjadikan orang yang di dalam box tersebut tidak kelihatan oleh orang lain menjadikan warnet sebagai alternatif tempat untuk berbuat mesum. Ada juga warnet yang menyediakan box tanpa kursi alias lesehan yang otomatis membuat box tersebut serasa di atas tempat tidur, hanya saja lebih sempit dan lebih keras. Bisa sedikit lebih enak tuu mainnya, haha. Sudah bisa “begituan”, bisa ngenet juga, murah lagi, siapa yang nggak mau coba ? hahaha.... Jika dilihat dari harganya tentu saja jauh lebih murah dari pada harus menyewa kamar. Kalok menyewa kamar mungkin harganya bisa sekitar Rp 25.000-Rp 35.000 untuk sekali pakai, itu pun yang kelas melati dan tentunya nggak bisa sambil ngenet dong. Naaa, kalok di warnet harganya hanya berkisar antara Rp 3000-Rp 4000/jamnya, jauh lebuh murahkan ? Sisanya bisa buat beli makan kalok kira-kira habis ngenet jadi lapar, haha....

Pihak berwajib sendiri bukannya tidak bertindak untuk melakukan razia di warnet-warnet yang diduga sering digunkan untuk berbuat mesum, tapi....yaa kawan-kawan tau sendiri lah, seperti yang sering diberitakan di tv-tv, di situ selalu dikatakan bahwa informasi telah bocor, jadi tidak seluruh pengguna waarnet yang berbuat mesum bisa terjaring. Jika ada pun paling hanya 2 atau 3 pasangan saja. Parahnya lagi dari pasangan-pasangan yang terjaring itu kebanyakan adalah pelajar. Haduuh duuh....masih pelajar kok sudah begituan, mau jadi apa besok ? Yaah itulah kehidupan anak muda, selalu saja bisa mengambil kesempatan, haha.

Yaah, itu tadi sedikit cerita tentang alternatif tempat yang sering digunkan sebagai saran bagi para pasangan buat “begituan”. Masih banyak sebenarnya yang belum saya tulis kan, mungkin akan saya tulis kembali pada kesempatan yang akan datang.

SEPARATOS !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun