Mohon tunggu...
adjie aditya purwaka
adjie aditya purwaka Mohon Tunggu... -

Born in Jakarta, 26th March 1985. A writer, blogger, political observer also working as Social Media Specialist. The writer was graduated from University of Indonesia, majoring Communications Science and having Diploma Degree in 2005. Interested in politics, and decided to take Political Science for his Bachelor Degree in University of Indonesia. Feel free to follow my Twitter: @adjieaditya also free to follow: @tweepoliticians also free to follow: @radikal_is_me don't forget to join our campaign on Facebook: http://www.facebook.com/radikal.is.me

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plesiran di Genangan Air

27 Oktober 2010   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masalah di Jakarta, pusat pemerintahan, bukan hanya sekedar politik, walau memang mesti diakui kebanyakan yang kita dengar adalah masalah pemerintahan. Masih ingat dengan mitos (atau fakta) banjir periodik 5 tahunan yang selalu membuat resah masyarakat kota yang katanya metropolis Indonesia? Yap, banjir 5 tahunan kadang memang terlupakan oleh kita. Kenapa terlupakan? Ya karena periodenya yang 5 tahunan itu, membuat orang terlena akan permasalahan-permasalahan lainnya yang juga banyak hadir di Jakarta.

Hari ini, 25 Oktober 2010, Jakarta kembali di”gempur” oleh serangan banjir, yang entah benar atau tidak, 5 tahunan itu. Seperti biasa, menghadapi banjir 5 tahunan, sumpah serapah, caci maki marak terdengar dari mulut masyarakat Jakarta, khususnya ditujukan kepada Pemerintah Provinsi D.K.I Jakarta. Dapat dimaklumi kiranya kalau memang muncul atmosfir negatif dari masyarakat Jakarta, Janji “politik” gubernur (saat ini) ketika mencalonkan diri adalah (kurang lebih) “Serahkan pada ahlinya”. Gembar gembor memiliki kemampuan di bidang tata kota, mempunyai berbagai konsep, yang salah satunya adalah penanganan atas banjir, sempat membuat masyarakat Jakarta menjadi lengah. Toh? Buktinya? Banjir tetap ada, mungkin setiap tahun selalu ada dan dialami oleh masyarakat Jakarta. Lagi-lagi, hari ini, banjir terjadi di beberapa daerah di Jakarta, tadi misalnya, di seputar Jalan Gatot Subroto, kemacetan terjadi sangat parah (oh tentunya, selalu macet) tapi kali ini berbeda, macet tidak terjadi karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang atau banyaknya kendaraan umum yang ngetem. Kali ini pemandangan lebih semarak lagi dengan adanya luapan air atau “genangan” (mengambil istilah dari Gubernur D.K.I Jakarta terpilih, Fauzi Bowo) yang meluap di seluruh gorong-gorong maupun jalanan ibukota. Yah, selamat datang di Jakarta.

Ah, Jakarta kota utopia, tempat dimana mimpi dapat terealisasikan, kecuali mimpi akan wilayah bebas banjir tentunya.

Di satu sisi, banyak dari masyarakat miskin kota yang harus bersedih dan terpaksa merelakan barang-barang, atau mungkin karyawan yang harus pulang jam 5-6 sore dan terjebak kemacetan di jalan raya, namun di sisi lain, para wakil rakyat hanya menuntut untuk melakukan studi banding di Yunani atau mungkin petinggi pemerintahan yang selalu curhat akan permasalahan yang dihadapinya. Sungguh miris memang. Yah tapi ini lah potret para pemimpin kita, yang kita pilih sendiri. Hey tapi ada satu usulan, sedikit usulan mungkin dapat diterima dan didengarkan.

Kenapa tidak ajak para wakil rakyat, DPD, DPR dan juga Presiden untuk plesiran di kota Jakarta ketika banjir? Sejenak lupakan penat masalah pemerintahan dan nikmati banjir yang melanda Jakarta. Yuk bersama-sama bergandengan tangan melenggang dan langkahkan kaki di tengah arus banjir? Hey it’s fun, is it? A big, NO!

Artikel juga dapat dilihat di:

http://www.politicalinquiries.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun