Mohon tunggu...
adjie aditya purwaka
adjie aditya purwaka Mohon Tunggu... -

Born in Jakarta, 26th March 1985. A writer, blogger, political observer also working as Social Media Specialist. The writer was graduated from University of Indonesia, majoring Communications Science and having Diploma Degree in 2005. Interested in politics, and decided to take Political Science for his Bachelor Degree in University of Indonesia. Feel free to follow my Twitter: @adjieaditya also free to follow: @tweepoliticians also free to follow: @radikal_is_me don't forget to join our campaign on Facebook: http://www.facebook.com/radikal.is.me

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjuangan: Suatu Tinjauan dari Renungan Filosofis

15 Desember 2010   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sering kali kita mendengar gema kata "perjuangan" di Indonesia dari banyak kalangan masyarakat, dari berbagai kelas sosial masyarakat. Tapi mungkin sedikit dari kita memahami secara fundamental, apa itu perjuangan, bagaimana melakukan perjuangan, dan untuk siapa kita lakukan perjuangan. Tanpa kita sadari bahwa konsepsi perjuangan yang masing-masing dari kita pahami dan lakukan, sedikit banyak menjadi tersamarkan oleh kepentingan-kepentingan, entah yang berasal dari dalam diri maupun eksternal. Melalui tulisan kecil ini, penulis mencoba untuk menuangkan ide dan pemahaman diri mengenai perjuangan yang secara pribadi pahami dan coba anut, lakukan aplikasi dan selalu dipertahankan.

ya, terdengar cenderung bersifat subyektif, tapi apakah benar dalam filosofi suatu konsep, seorang manusia mampu mengesampingkan subyektifitas manakala menyadari bahwa pada masing-masing pemikiran memiliki pengalaman yang melatar belakangi suatu pemikiran?

Secara filosofis, perjuangan merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang berlandaskan suatu cita-cita, mimpi, dan harapan ideal yang ingin diwujudkan oleh masing-masing manusia. Dari pemahaman tersebut dapat kiranya kita lihat bahwa perjuangan adalah suatu hal yang nyata, dikarenakan sifatnya yang berupa upaya-upaya fisik, atau suatu implementasi dari suatu pemikiran atau idealisme. Bahwa suatu perjuangan memiliki bentuk yang nyata, bukan sekedar konsepsi akan suatu hal yang berada dalam alam pikiran manusia. Namun perjuangan tidak dapat dipisahkan dari suatu pemikiran tertentu atau cita-cita yang lahir dari suatu idealisme. Tanpa suatu pemikiran yang menentukan arah tujuan dan hasil akhir dari suatu perjuangan, maka perjuangan tidak akan memiliki suatu arti. Perjuangan pun merupakan suatu hasil dari pemikiran, merupakan suatu strategi "perang" dalam mewujudkan pemikiran dan idealisme tertentu. Merupakan "proses" menuju "akhir", dimana tanpa ada "awal" maka tidak akan ada suatu "proses" atau bahkan menuju suatu "akhir".

Secara etimologis, "perjuangan" memiliki awal kata berupa "juang" yang berkecenderungan memiliki sifat aktif, tidak pasif, nyata bukan semu. Kata "juang" tidaklah mungkin ada tanpa adanya suatu perilaku maupun perbuatan. "Perjuangan" maupun "juang" secara normatif tidak lah memiliki sifat atau berkonotasi maupun berdenotasi positif atau negatif, satu yang pasti, adalah bersifat netral. Namun harus dipahami bahwa sifat dari "juang" maupun "perjuangan" dapat berubah dari netral menuju ke arah negatif maupun positif, tergantung dari bagaimana pemikiran yang melandasinya dan bagaimana pemikiran akan strategi tersebut harus dilakukan.

Berdasarkan tinjauan dari hasil pemikiran tersebut, maka diperoleh suatu pemikiran strategis mengenai bagaimana perjuangan dapat dilakukan. Mengenai hal tersebut, maka diperoleh pula berbagai macam bentuk dari perjuangan. Dari pemikiran strategis, maka ditetapkan suatu bentuk dan pola kerja perjuangan yang harus diimplementasikan demi tujuan awal. Secara berangsur, membentuk suatu konsep perjuangan yang menunggu untuk dijadikan nyata melalui upaya-upaya perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun