Semifinal leg - 1.
O hoi, kuatnya keinginan melempar remote ke TV.
Banyak hal memang yang belum kita (Timnas) miliki.
Salah satunya yaitu sikap lebih mengutamakan mengambil-me Create peluang.
Tapi satu hal terdekat kita saksikan lagi.
Betapa cepatnya kita segera menyalahkan pihak lain begitu kesempatan itu tiba.
Markus segera lari (protes) begitu kesempatan untuk menyalahkan itu datang lagi.
Segera di-amini oleh pemain lain.
Persis sama dilevel manajemennya. Karena sungguh ironi. Peminat yang membludaklah yang disalahkan.
Padahal siapa pun pasti tahu kalau jumlah penduduk indonesia (penggila bola) tidak cuma 100 ribu.
Urut dada terdalam untuk anda penggila bola ke 101 Ribu ke-atas, karena apapun usaha anda mendapat tiket adalah salah.
Kita perlu paham betul bahwa penghalang/penggoda/peneror/setan niscaya ada. Tapi bukan berarti melemahkan usaha. Meruntuhkan sikap mental. Mencari kambing hitam.
Justru dengan adanya peneror/rintangan itulah terlihat kualitas ke Manusia an (Individu/Timnas/Indonesia) itu teruji.
Buat penggila bola terus semangat.
Tahapan ini memang menyesakkan.
Salam Bola
Ad
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
