Mohon tunggu...
Ariyanto Adji Wibowo
Ariyanto Adji Wibowo Mohon Tunggu... profesional -

I am an ordinary male with an out of ordinary life... For the world, I just an ordinary person... For other people, I am an out of ordinary person... Personalization is the most important thing that I must improve everytime...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

How To Create A Photo of Fire

15 Maret 2010   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:25 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Api

Bagaimana tentang cara memotret api supaya detail apinya terlihat? Mungkin kita pernah melakukan pemotretan dengan media api atau obyek utama adalah api.

Pertama-tama saya akan bahas tentang cara umum memainkan api, yaitu shutter speed cepat dan shutter dan shutter speed lambat. Shutter cepat akan menghasilkan foto api yang freezing. Shutter speed lambat akan menghasilkan foto api yang bisa dibentuk-bentuk.

Lalu seperti kita tahu juga, api merupakan suatu sumber cahaya sendiri, jadi kita tidak harus memotret api dengan cahaya tambahan seperti matahari dan lain-lain. Api sebagai sumber cahaya dapat berdiri sendiri.

Cahaya yang dihasilkan api kecil terhadap benda di sekitarnya terlihat hangat dan halus sekali sedangkan bila api besar jangan coba-coba karena kemungkinan kita dapat terbakar.

1.     Api Besar

Misalnya, kita mendapatkan moment ada yang menyemburkan api dan ketika dilihat hanya moment-nya saja yang bagus, hasil fotonya kok biasa saja? Pernahkah anda berpikir seperti itu?

Pertunjukan seperti ini biasanya ada di siang hari atau sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan malam hari. Jika ingin menangkap api seperti itu, maka gunakanlah shutter speed cepatagar dapat memberhentikan api, selain itu buatlah light meter menjadi under exposure karena seperti yang saya katakan, api merupakan sumber cahaya sendiri, apalagi api yang besar.

Jika kita membuat seperti yang saya sebutkan di atas maka hasil yang akan dihasilkan adalah api yang diam, dengan detail yang cukup jelas (tergantung moment saat kita menekan shutter release). Dan jika kita berpikir hanya jadi foto api saja? Saya ingin memotret orangnya juga?

Lagi-lagi api merupakan sumber cahay sendiri sehingga orang yang menyemburkannya yang berada di dekat api tersebut akan mendapat cahaya dari api tersebut yang warm dan soft. Jadi, tidak masalah mau membuat under exposure. Lagipula bila tidak dibuat under maka detail api tidak akan terlihat dengan jelas.

Sebagai eksperimen bisa saja membuat sendiri api besar dengan bermain minyak tanah tetapi kita harus berhati-hati ya... (jika ada sesuatu yang berbahaya maka ditanggung sendiri).

Untuk slow shutter speed juga bisa tetapi disarankan memiliki konsep yang matang dan orang-orang yang telah siap jika terbakar karena sekali lagi api yang besar sangat berbahaya.

2.        Api Kecil

Api kecil memang lebih bersahabat dibandingkan dengan api besar yang agak bahaya tetapi sebagai kompensasi yang didapatkan dari api kecil adalah cahayanya yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan api besar.

Api kecil, sebut saja lilin, biasanya ini digunakan sebagai obyek foto yang memiliki cahaya tambahan, biasanya tempat yang dipilih untuk memotret, misalnya foto pre-wedding dengan lilin adalah tempat yang agak gelap karena bila tidak maka cahaya lilin ini akan kalah oleh cahaya disekitarnya dan tidak ada kesan romantisnya.

Selain itu api kecil juga bisa dikreasikan dengan slow shutter speed, di mana kita bisa menggerakkan lilin atau korek api dan sebagainya untuk membuat suatu bentuk, misalnya tulisan.

3.         Beberapa cara memainkan api

a.     Siluet

Caranya, letakkan obyek di depan api sehingga pencahayaan menjadi backlight. JIka telah

sampai pada tahap ini mungkin kalian semua telah mengetahui cara membuat foto siluet.

b.     Frozen Motion

Caranya, karena api yang besar biasanya bergerak sangat cepat maka cukup gunakan saja shutter speed yang cepat untuk membuat efek foto menjadi freeze.

c.     Motion Blur

Caranya, gunakan slow shutter speed dan tripod, kemudian menggerakkan api sesuai

dengan dengan keinginan atau konsep foto yang akan dibuat.

SELAMAT MENCOBA...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun