Mohon tunggu...
Adi Yuza
Adi Yuza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang biasa yang suka menulis.\r\nmau berhubungan:\r\n#twitter: @adiyuza

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inilah, Rapor Menteri yang (Mungkin) Kebakaran

13 Januari 2011   01:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tadi malam, hasil evaluasi tahunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II telah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dari jajaran kabinet SBY, masih ada menteri yang rapornya 'kebakaran' alias merah. Laporan pelaksanaan program kerja Kabinet Indonesia Bersatu II itu sendiri , diserahkan oleh Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

Perlu diketahui bahwa UKP4 hanya memberikan laporan evaluasi kabinet.  Lembaga tersebut tidak ada kaitannya dengan isu perombakan kabinet atau reshuffle. Evaluasi yang dilakukan UKP4 dilakukan secara objektif. Hanya menyentuh program kerja yang mandek dan yang berjalan sesuai jadwal.

Namun tidak hanya itu, Presiden juga memasukkan pandangan masyarakat terhadap kinerja menteri yang bersangkutan.

Presiden Yudhoyono akan memberikan evaluasi kepada para menterinya dalam sidang kabinet. Evaluasi mengenai apa yang perlu ditingkatkan dan yang masih perlu diperbaiki. Dalam upaya peningkatan kinerja ini, Presiden SBY juga akan memberikan konseling kepada para menterinya, seperti mengingatkan dan menunjukan apa yang sudah dicapai dan apa yang belum, termasuk apa saja yang perlu diperbaiki. Presiden juga akan memanggil menteri yang mendapat nilai merah meski tidak sekaligus.

Mengenai Rapor Merah, tentu kita sebagai masyarakat punya penilaian sendiri terhadap kementerian tertentu. Meskipun pada dasarnya, rakyat tidak mementingkan masalah Rapor . Yang terpenting adalah rakyat bisa lebih Sejahtera dan harga-harga bisa terjangkau.

Kemenkumham

Kementerian yang dikepalai oleh menkumham Patrialis Akbar ini memang banyak disorot belakangan ini. Penegakan hukum yang kurang tegas menjadi nilai minus untuk kementerian ini. Kementerian yang juga penerima rapor merah pada periode pertama ini sudah sepatutnya serius berbenah. mengingat beberapa kasus hukum yang tidak kunjung selesai. Beberapa kasus yang mungkin masih segar dalam ingatan kita, seperti Bailout Bank Century, yang tiba-tiba tenggelam begitu saja. Kasus-kasus Suap yang menimpa para aparatur hukum, dan yang paling hangat saat ini adalah kasus Mafia hukum Gayus yang penuh kontroversi. Gayus sendiri mengaku hanya sebagai ikan teri. Sedangkan ikan Pausnya sama sekali tak tersentuh hukum. PR besar bagi kementerian ini adalah menuntaskan kasus mafia hukum ini dan menindak tegas Konglomerat-konglomerat yang memodali kasus ini.

Kemenkominfo

Kementerian ini juga penerima rapor merah pada bagi rapor sebelumnya. Sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dalam kementerian ini. Hanya saja kicauan dari Menkominfo Tifatul Sembiring  yang sering menjadi kontroversi. Terakhir kontroversi yang dibuat oleh menteri ini adalah mengenai Regulasi RIM di Indonesia. Kicauannya di jejaring sosial Twitter menimbulkan kegaduhan di kalangan pengguna Telepon pintar Blackberry. Namun pada dasarnya, masyarakat yang bukan pengguna gadget ini tidak begitu mempermasalahkannya. Beberapa kicauannya yang tidak ada hubungannya dengan kapasitas dia sebagai Menkominfo pun turut menjadi kontroversi. Seperti kasus berjabat tangan dengan istri Barack Obama.Jika ada penghargaan Menteri sensasional, saya rasa cocok disematkan pada menteri yang satu ini.

Kementerian energi dan sumber daya mineral

Kementerian energi dan sumber daya mineral (Kemen ESDM). Kita lihat, baca, dan tonton betapa setiap hari terjadi ledakan tabung gas yang adalah tanggung jawab kementeriannya dan PT Pertamina. Seharusnya kementerian ini juga mendapatkan rapor merah. Namun kementerian ini malah aman-aman saja pada bagi rapor yang pertama. Belum lagi regulasi terhadap pengelolaan lapangan minyak dan pertambangan oleh asing yang cenderung merugikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun