Surabaya 26 Desember 2024, mahasiswa kampus Universitas 17 Agustus Surabaya atau yang biasa disebut sebagai Untag Surabaya sedang menjalani salah satu program kampus yaitu KKN. KKN ini berjalan selama kurang lebih 3 bulan mulai bulan Oktober hingga Desember di beberapa wilayah. Saya Adiyatma Firman Mahadi merupakan salah satu mahasiswa kampus Untag Surabaya yang sedang menjalani KKN di salah satu wilayah Surabaya yaitu Medokan Semampir RW 03 Saat ini saya menjalani KKN bersama dengan kelompok saya yang beranggotakan 4 orang Selama KKN berlangsung kami memiliki beberapa program yakni terkait teknologi tepat guna.Â
Program kami berupa produk yang kami hasilkan berupa teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna ini kami rancang berdasarkan analisis kami selama beberapa hari berada di wilayah Medokan Semampir. Saat itu kami melihat ada salah satu pemilik usaha UMKM bakso sari rasa yang bernama ibu rumsieh. Ibu rumsieh menjalankan bisnis UMKMnya dengan menghasilkan bakso yang akan di dagangkan oleh para pekerjanya. Pada saat itu kami melihat ibu rumsieh masih menggunakan cara manual ketika ingin menghasilkan bakso dan pada saat proses pemotongan bawang. Pada akhirnya kami memiliki ide untuk membuat produk yang memiliki teknologi tepat guna berupa alat pencetak pentol dan alat pemotong bawang. Alat pencetak pentol dan pemotong bawang ini kami rancang agar dapat membantu ibu rumsieh agar bisa melakukan pencetakan pentol dan pemotongan bawang dengan lebih cepat dan efisien.
Alat pencetak pentol dan pemotong bawang ini kami buat dari awal mulai proses perakitan alat hingga alat jadi dan siap untuk digunakan. Saat alat sudah jadi saya dan teman-teman saya langsung memberikan ke Bu rumsieh dan meminta izin agar alat tersebut dilakukan uji coba. Saat ini coba ini dalam artian alat yang telah kami rancang sudah kami gunakan dalam proses produksi bakso sari rasa pada hari itu. Hari itu kami melakukan uji coba dengan Bu rumsieh dan juga para pegawainya. Mereka merasa alat itu sangat membantu mereka dalam proses produksi bakso sari rasa.
Saya mengikuti proses dari awal mulai dari pembuatan alat hingga alat itu langsung digunakan saat produksi bakso sari rasa. Saat pembuatan alat saya melakukan dengan sangat senang karena saya dan tim saya memiliki tujuan yang baik yaitu membantu meringankan pekerjaan Bu rumsieh dan para pegawainya. Menurut saya setelah alat itu jadi dan alat itu digunakan untuk proses produksi bakso sari rasa, proses produksinya dilakukan dengan lebih cepat dari biasanya dan pastinya juga lebih efisien. Saya merasa sangat senang karena alat yang sudah kami buat dengan menggunakan teknologi tepat guna telah dapat membantu salah satu UMKM yang berada di wilayah KKN kami. Saya berharap semoga alat yang sudah kami hasilkan bisa terus digunakan dan bisa terus membantu para pemilik usaha UMKM warga sekitar dan terlebih lagi jika bisa membantu para pelaku usaha semua masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H