Untuk menanamkan semangat menghargai perbedaan banyak cara yang dapat ditempuh, contohnya saja melalui hal konkret seperti yang terjadi di Jakarta yaitu dibangunnya dua tempat ibadah yang berdekatan yaitu Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqal. Walaupun berbeda, keduanya saling menanamkan nilai kasih dengan saling bekerja sama ketika Hari Raya, dan juga menggunakan fasilitas bersama. Contoh sangat konkret dan nyata adalah, Masjid Istiqal selalu menyediakan lahan parkir untuk umat Katedral ketika Hari Raya Natal dan juga menyediakan fasilitas umum, seperti kamar mandi dan toilet untuk umat Katedral. Dari Gereja Katedral juga selalu mengadakan buka puasa bersama ketika bulan puasa dan menyediakan tempat bagi umat Muslim untuk mengadakan sholat ied di halaman Gereja. Contoh nyata tersebut menjadi tanda bahwa Gereja memiliki kepedulian akan umat beragama lain, dan tentunya umat beragama lain juga memiliki kesadaran akan kepedulian tersebut. Agama adalah jalan menuju Tuhan, jangan sampai suatu hal yang suci seperti agama saling bertikai dan bermusuhan, apapun jalan dan sarana yang dipilih, jika itu berdasar pada kebaikan tentunya akan semakin membawa kita pada Tuhan Allah kita dan jika muncul kesadaran akan indahnya perbedaan, perdamaian sejati akan mampu kita raih bersama, mari bersama saling merangkul!
Daftar Pustaka:
-Dokumen Gereja Dignitatis Humanae dan Nostra Aetate
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H