Militer suatu negara ibarat sebuah senjata bomerang bagi negara dan warga negaranya, dibiayai dan hakekatnya difungsikan peruntukkannya untuk "perang". Semakin hebat "alat" ini, maka semakin hebat pula sebuah negara. Semakin visioner sebuah negara, maka semakin canggih juga "alat" ini. Atas nama apapun, alat ini adalah cerminan suatu peradaban negara. Akankah sebuah negara itu adalah "penakluk" dunia oleh alat negara ini, bukan hanya kuat di hadapan warganya saja. Atau hanya sebagai negara "penjaga gawang", yang hanya mampu "menggasak" warganya sendiri dan tentunya negara yang seperti ini dapat dipastikan sebagai sebuah negara yang pasrah dalam gilasan zaman dan negara-negara kuat. Jika negara tidak mampu "menyediakan perang" bagi alat negara yang hebat ini, maka dapat dimungkinkan ia akan mencari "perangnya" sendiri, dalam negara sendiri. Tentu tak terkecuali "perang" terhadap warga negaranya sendiri. PR bagi setiap negara? Sudah sepadankan "modal" yang telah dikeluarkan untuk alat ini dengan "visi" yang diidealkan negara?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI