Mohon tunggu...
Adi Victoria
Adi Victoria Mohon Tunggu... -

Melanjutkan Kehidupan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Ingin Mampir Sedetikpun di Neraka

9 Juli 2011   23:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti biasa, satu bulan sekali pada minggu kedua tiap ba’da ashar saya biasa menjadi MC pada kajian bulanan dengan muwajih dari salah satu lembaga dakwah nasional. Saya bersyukur karena kajian ini bisa diadakan setelah lebih dari 5 tahun perusahaan tempat saya bekerja ini beroperasi sebagai perusahaan jasa dan produk. Dan waktu itu merupakan kali ketiga kajian Islam ceramah agama itu berlangsung. Alhamdulillah, ini tidak lepas dari sosok baru seorang General Manager yang menggantikan pimpinan yang lama karena telah dimutasikan keposisi yang lain, beliau sangat concern dalam hal keagamaan, dan selalu menanyakan apakah staff sudah sholat apa belum, beliau juga terbiasa menjadi Imam di mushola kecil kami walaupun hanya mampu memuat belasan jama’ah sholat pria dan wanita.

Sore itu, 14 januari 2011, ba’da Ashar, kajian ceramah agama dimulai. Sebagai MC, saya memulai mukadimah dengan sedikit menyampaikan taujihat tentang ”taman syurga”.

Iya, taman syurga. Sebuah taman yang pernah disebutkan oleh qudwah dan uswah didalam hidup kita yakni Rasulullah saw. Beliau dalam sebuah hadistnya pernah bersabda,

“Jika kalian melewati taman-taman surga, makan dan minumlah di dalamnya.” Para Sahabat bertanya, “Apakah taman surga itu, wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Halaqah-halaqah (majelis-majelis) dzikir.” (HR at-Tirmidzi).

Saya memotivasi para peserta yang hadir di kajian Islam tersebut dengan sebuah kata yakni “taman syurga”. Sebuah taman yang sebagaimana Rasulullah ceritakan pada hadist di atas.

”Insya Allah, kajian rutin kita pada hari ini merupakan bagian dari taman syurga, yang mana para malaikatpun hadir ditempat yang mulia ini,” kata saya.

Tak lama kemudian sang muwajih memulai ceramahnya, yang bertemakan syakhshiyah Islam (kepribadian dalam Islam/karakteristik seorang muslim).

Salah satu kalimat yang disampaikan oleh sang ustadz dalam taujihatnya yang saya fikir kita juga mungkin sudah tidak asing dengan kalimat ini, yaitu beliau katakan,”Insya Allah, setiap orang yang mengaku muslim pasti akan masuk syurga. Namun, memang ada yang langsung masuk ke dalam syurga tersebut, namun pula, ada yang harus ”mampir sejenak” untuk ”dibersihkan” dulu di dalam neraka.” jelas beliau.

Sejenak saya termenung dan mencerna kata-kata beliau yang kebetulan duduknya tepat disamping saya. Termenung dengan kata-kata ”mampir sejenak” itu. Sekilas memang orang secara awam akan berfikir, ”ah…tidak apa berbuat maksiat sedikit, sholat senin kamis, nantikan pasti masuk syurga walaupun harus mampir sejenak di neraka,” fikir saya memikirkan mungkin apa yang difikirkan oleh orang yang tidak terlalu memahami Islam dengan baik.

Apalagi qudwah dan uswah kita sendiri pada saat maut hendak menjemputnya, beliau pernah berkata bahwa beliau adalah yang paling terakhir masuk ke dalam syurga, sebelum semua umat beliau masuk ke dalam syurga itu. Berarti memang kelak akan ada yang akan ”mampir sejenak” di neraka.

Alhamdulillah, pada sesi tanya jawab, saya membuka bagian tersebut dengan menyelipkan sedikit taujihat kepada yang hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun