Perempuan di Bawah Langit
Di bawah langit yang sama, perempuan berdiri,
Menyusuri jejak-jejak waktu, melawan arus,
Di hatinya mengalir sungai perjuangan tak berujung,
Menyalakan api dalam gelap, melawan segala resah.
Dengan lembut ia menjahit harapan pada malam,
Setiap benang menenun mimpi yang tersimpan,
Di tangan-tangannya, kekuatan tak tertanggalkan,
Memupuk benih cinta di tanah yang keras, padat.
Tapi di balik senyum dan tangis yang tak tampak,
Ada laut yang dalam, penuh rahasia dan luka,
Menanti saatnya untuk berbicara tanpa kata,
Dengan suara yang menggetarkan, menembus batas.
Perempuan, engkau adalah malam dan fajar,
Menyapa dunia dengan lembut namun tegas,
Dalam kelembutanmu tersimpan badai yang megah,
Mengukir sejarah dengan jejak yang abadi, tak pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H