Mohon tunggu...
Adiva SekarNarendra
Adiva SekarNarendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Etika sebagai Pilar Utama dalam Pelayanan Kesehatan

27 Desember 2024   10:02 Diperbarui: 27 Desember 2024   10:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana jika pasien menolak perawatan? Bagaimana jika terdapat perbedaan keyakinan yang disebabkan oleh perbedaan budaya?

Etika dalam Pelayanan Kesehatan

Etika menjadi salah satu komponen yang mengatur jalannya kehidupan manusia terutama ketika berinteraksi sosial. Beretika berarti mengedepankan norma yang akan memberi kesan baik pada individu lainnya. Dalam pelayanan kesehatan, petugas kesehatan terikat pada etika dan hukum kesehatan. Populasi manusia yang semakin beragam menjadi tantangan bagi penyedia layanan kesehatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien sehingga pemahaman serta penerapan etika menjadi prioritas dalam mewujudkan kualitas pelayanan yang baik.

Faktanya, etika telah menempati posisi terhormat dalam perawatan kesehatan sejak kode etik ditetapkan pada zaman Yunani kuno yang dikenal sebagai sumpah Hipokrates. Sumpah Hipokrates diciptakan agar para dokter bertanggung jawab dalam merawat pasien dan tidak membahayakan mereka. Seiring berjalannya zaman, terbentuk prinsip -- prinsip etika dalam pelayanan kesehatan yang meliputi:

Beneficence 

Prinsip ini mengacu pada tindakan pada proses penyembuhan yang akan dilakukan oleh seorang dokter kepada pasien. Ketika dokter ingin membuat pilihan terkait tindakan penanganan pasien, dokter akan menilai setiap keuntungan dan kerugian yang akan dialami oleh pasien. Pertimbangan kecil sekalipun dapat berdampak besar pada tingkat kenyamanan pasien dan keberhasilan pengobatan. Penerapan beneficence berarti bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan pasien.

Nonmaleficence

Setiap tenaga kesehatan wajib menyadari konsekuensi terhadap keputusan yang akan ditujukan kepada pasien. Prinsip nonmaleficence merupakan tindakan yang dilakukan jika kemungkinan didapatkannya manfaat bagi pasien lebih besar daripada ketidaknyamanan atau risiko yang mungkin dialami oleh pasien.

Otonomi

Otonomi adalah praktik yang mengakui bahwa pasien memiliki hal untuk memberi keputusan terhadap tindakan yang akan diterima oleh pasien selama proses perawatan. Ketika seorang dokter telah memberi rekomendasi perawatan tertentu yang terbaik bagi keberlangsungan pengobatan pasien, prinsip otonomi menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pasien.

Justice

Prinsip justice atau keadilan berarti memperlakukan pasien secara adil. Keadilan terhadap pasien bukan berarti memberi perawatan yang sama kepada setiap pasien melainkan memberi perawatan yang adil. Kesetaraan dalam perawatan juga dilakukan dengan tidak memberi penolakan kepada pasien yang didasari oleh keberagaman kelas, etnis, identitas, atau karakteristik lainnya.

Semua prinsip etika diatas menjamin penghormatan terhadap hak pasien berupa pengambilan keputusan akan tindakan, perlakuan secara adil, dan perolehan perawatan kesehatan yang terbaik. Penerapan etika dapat meningkatkan kesediaan pasien untuk mempercayai para dokter sehingga berpotensi menyelamatkan nyawa. Prinsip etika memang dirancang untuk memberi manfaat kepada pasien, namun bukan berarti tidak ada manfaat yang diperoleh bagi petugas kesehatan.  Adanya pedoman etika memungkinkan para tenaga kesehatan untuk berkomunikasi secara sehat antar rekan kerja ketika terjadi kesalahpahaman, tetap bersikap profesional kepada pasien, dan rasa saling percaya yang besar akan membantu dalam pemecahan solusi masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun