Mohon tunggu...
adi uthama
adi uthama Mohon Tunggu... Guru - Menulis dan membaca

jangan bedakan status sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seberkas Cahaya Meninggalkan Luka

27 Oktober 2020   09:33 Diperbarui: 27 Oktober 2020   09:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu pernah jadi cahaya..

Menyinari hidupku yang suram..

Dahulu sempat menjadi warna..

Memberi warna dalam kehidupanku.

 Ada seberkas cahaya yang masih tertinggal pada jiwa ini..

Ada seberkas semangat yang kau sematkan .

Kni jadi hiasan yang disebut kenangan.

Kenangan yang akan menjadi cerita dihari esok.

Orang tua akan menjadi pembeda.

Cerita yang ingin aku tulis indah.

Kini berubah menjadi luka.

Luka itu masih ada.

Saat kenangan datang.

Selamat ulang tahun, untuk pemberi harpan.

Terima kasih atas cahaya yaang pernah kau sematkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun