Usaha kalkun adalah usaha yang menjajikan menurut saya, selain bisa untuk konsumsi juga bisa untuk hias, tapi sayangnya belum ada yang mau menengok usaha ini, karena pemasaranya yang susah. Selain pemasaranya yang suasah memilhara kalkun juga sangat rumit karena rentan akan kematian disaat kalkun menginjak umur 2 bulan-6 bulan.
Tapi semua kembali kepada pemelihara, jika perwatanya maksimal dan optimal, kemungkinan kematian kan kecil. Saya memelihara kalkun sudah setahun lebih, dan hasilnya lumangyan bisa membiayai saya hidup untuk pergi ke Sekolah. Utuk saat ini kalkun sedang lesu, membuat saya khawatir akan keuangan saya, jadi saya putuskan untuk menjual sebagian sambil menunggu harga kalkun tinggi lagi.
Saya tidak menyalahkan corona, memang benar sejak corona datang penghasilan saya mulai menurun. Jadi saya harus mengatur neraca keuangan saya dengan cara menjual sebagian untuk membeli pakan, agar bisa berputar kembali.Â
Sesungguhnya berternak kalkun sangat menggiurkan jika bisa memasarkan dan ada pengepulnya. Tapi sayang didaerah saya masih jarang dan kayaknya belum ada. Intinya semua Usaha sangatlah menggiurkan jika kita tahu pemasaranya.Â
Saran saya jika mau terjun kedunia ternak atau usaha ternak jangan terpacu pada chanel youtube, karena biasanya jika kita hanya melihat di Youtube harat kita akan untuk berusaha senakin tinggi, karena yang kita lihat hanyalah cara mudah yang singkat. Memang diYoutube ada ilmunya, tapi ketika kita sudah mempelajari ilmunya dan kita sudah bisa, kita bingung dengan pemasaranya.Â
Maka sebelum terjun ke usaha peternakan, yang pertama kita pikirkan dan dipelajari yaitu pemasaranya, jika kita sudah tahu pemasaranya, baru kita belajar untuk bertenak apa yang kita inginkan. Tapi jika berternak hanya untuk menyalurkan hobi, semua akan berjalan dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H