Mohon tunggu...
adi saputra
adi saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Membandingkan Metode SAW dan AHP

12 Oktober 2022   19:30 Diperbarui: 12 Oktober 2022   19:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karyawan merupakan sumber daya yang sangat vital dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena karyawan banyak berperan di dalam setiap aktivitas sebuah organisasi. Penilaian kinerja karyawan merupakan proses penilaian yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan karyawan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) adalah sebuah sistem informasi yang fleksibel, interaktif, dapat diadaptasi dan dikembangkan untuk menyediakan informasi, permodelan dan pemanipulasi data sehingga dapat menghasilkan berbagai alternatif keputusan dan jawaban dalam membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Metode SAW merupakan metode yang menggunakan perhitungan atau yang menyediakan jenis-jenis kriteria tertentu yang memiliki bobot hingga nilai akhir yang berbobot akan menjadi keputusan akhir. Perhitungan Simple Additive Weighting (SAW) mengacu pada kriteria masyarakat yang layak menerima sesuai data yang relevan.

Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode pengambilan keputusan dengan melakukan perbandingan berpasangan antara kriteria pilihan dan juga perbandingan berpasangan antara pilihan yang ada. Permasalahan pengambilan keputusan dengan AHP umunya dikomposisikan menjadi kriteria, dan alternative pilihan.

Pembahasan

Proses penilaian pemilihan karyawan terbaik yang selama ini terjadi belum akurat karena belum adanya bobot untuk setiap parameter yang ada, sehingga setiap parameter kriteria bernilai sama.

Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk membangun sebuah SPK diantaranya adalah Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode SAW digunakan karena metode ini memiliki keunggulan diantaranya mudah di mengerti, lebih fleksibel, dapat memecahkan persoalan yang kompleks dan melakukan pembelajaran berdasarkan pengetahuan dan pengalaman manusia dalam memecahkan suatu masalah. Dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan karena membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami, AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas, AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas dan mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa di inginkannya masing-masing alternatif.

Berdasarkan hal tersebut, maka metode SAW dan AHP dapat digunakan dalam penelitian yaitu untuk menentukan karyawan terbaik dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Kesimpulan

Metode AHP dan SAW digunakan sebagai penentuan bobot setiap parameter kriteria dan sub kriteria dimana parameter tersebut telah ditetapkan berdasarkan data perusahaan, dan skala prioritas parameter ditentukan berdasarkan hasil wawancara dengan manajer sebagai pengambil keputusan sepenuhnya. Sistem ini mampu membantu para pengambil keputusan dalam memberikan penilai karyawan dengan cepat dan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dimana pada sebelumnya para manager selalu telat dan melebihi batas waktu saat melakukan penilai terhadap karyawan. Output dari sistem ini adalah dapat memberikan laporan langsung kepada karyawan yang dinilai untuk mengetahui hasil nilai yang didapat dan keputusan dalam pemilihan karyawan terbaik.

Note: Penulis Bertangung Jawab Atas Semua Tulisannya

NO. Wa Penulis : 0881024356099

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun