Mohon tunggu...
Adityo 3373@gmail.com
Adityo 3373@gmail.com Mohon Tunggu... Petani - Adityo

Streetpunk

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengubah Pola Pikir Bekerja untuk Hari Tua Bukan Bekerja Sampai Tua

6 September 2020   12:30 Diperbarui: 6 September 2020   12:31 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap orang berhak memiliki filosofi sendiri tentang arti dan makna sebuah kehidupan dan tidak seorangpun berhak untuk mengintervensinya,karena yang bersangkutan yang akan menjalani hidupnya.

Tetapi sekedar memberikan masukan tentu juga tidak ada salahnya. Siapa tahu diantara sekian banyak yang membaca tulisan kita,mungkin ada satu dua orang yang dapat memetik manfaatnya. 

Untuk berbagi pengalaman hidup ,tidak harus datang dari seorang yang genius atau selebriti, karena setiap orang memiliki pengalaman hidupnya,yang mungkin tidak atau belum diketahui oleh orang lain. 

Di samping itu, kelebihan dari seorang tua, adalah bahwa ia pernah mengalami masa muda dan pernah mengalami pahit getirnya kehidupan, karena kondisi ekonomi yang morat marit. Sedangkan orang muda,pasti belum pernah merasakan menjadi tua.

Teman Saya Diusia Hampir Tiga Perempat Abad Masih Jualan Es

Menceritakan tentang kehidupan orang lain, tentu bukan untuk menertawakannya,melainkan untuk dipetik manfaatnya. Dulu kami sama sama hidup menderita, ketika masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi.

Bahkan kalau mau ditakar,pada waktu itu, kehidupan Pak San (bukan nama sebenarnya), masih lebih baik daripada kehidupan kami. Ia berjualan lontong. pecel dan es cendol. sedangkan saya jualan kelapa parut. Kemudian sejak kami pindah ke Kampung Nias, kami sudah semakin jarang bertemu.

Tahun lalu, saya dan istri, kembali melakukan napak tilas kehidupan,dengan berkunjung ke Pasar Tanah Kongsi dimana kami pernah melalui hidup menderita selama bertahun tahun. 

Ada tetangga kami dulu,yang sudah membangun rumah permanent dilokasi yang sama,namun ada juga yang masih hidup seperti dulu. Yakni jualan es cendol dan salah satunya adalah teman lama saya Ali. Jualan es cendol atau apapun,tentu sama sekali tidak ada masalah. 

Tetapi yang menjadi pertanyaan, bagaimana ia melalui hari hari nya dengan penghasilan sekitar 20 ribu rupiah sehari? Kalau memang sekedar mengisi waktu daripada bengong, tentu tidak menjadi masalah. 

Akan tetapi bilamana mengantungkan hidup dengan jualan es cendol, dapat dibyngkan bagaimana teman saya menjalani hidupnya. Namun tidak ada orang yang mampu menanggung beban hidup orang lain,walaupun sahabat sendiri, yang dapat dilakukan hanyalah mengulurkan tangan untuk sekedar meringankan bebannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun