Mohon tunggu...
Aditya Wicaksono
Aditya Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

SASTRA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Kritik Sastra] Tokoh Kugy Dan Keenan Dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari: Analisis Struktural Tokoh Dan Penokohan

24 Desember 2015   18:07 Diperbarui: 24 Desember 2015   18:11 5740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sementara Keenan yang introver, halus, tidak menyukai keramaian. Dan lebih senang menyendiri merupakan cetak biru dirinya (Lestari,2012:15).

            Tokoh Keenan berkuliah di jurusan Ekonomi.

Namun, ada kepuasan yang tak bisa disembunyikan membesit di wajahnya. “Sudah kubilang kamu memang cocok kuliah di Ekonomi. 0,3 lagi untuk IP sempurna, semester depan kira-kira bisa?

“Mungkin,” jawab Keenan pendek (Lestari,2012:66).

            Tokoh Keenan ingin menjadi pelukis. Namun, ayahnya tidak setuju dengan hal itu.

Keenan menggeleng. “Dari kecil, yang saya suka Cuma melukis. Tapi, nggak tahu kenapa, Papa saya alergi sama segala sesuatu yang ada hubungannya dengan lukisan.” (Lestari,2012:112).

      

            Tokoh Keenan mempunyai sifat tidak mudah menyerah saat mengerjakan sesuatu di bidangnya.

Kali ini Keenan berusaha. Benar-benar berusaha. Memutuskan bahwa ia tidak akan menyerah kalah pada kebuntuannya. Buku tulis itu disimpannya di kamar dan tak pernah ia bawa lagi ke mana-mana. Keenan mencamkan pada dirinya sendiri bahwa jiwa seorang seniman adalah jiwa yang bebas, bukan jiwa yang terpenjara atau tergantung. Ia ingin terbebas dari buku itu. sudah saatnya. Keenan pun melukis, dan melukis (Lestari,2012:282).

  1. Keterkaitan tokoh Kugy dan Keenan dalam cerita

            Di dalam cerita novel Perahu Kertas, tokoh Kugy dan Keenan memiliki kedekatan emosional. Keduanya berasal dari satu akar yang sama, yakni seorang yang berambisi dengan cita-citanya. Tokoh Kugy berambisi menjadi penulis dongeng dan tokoh Keenan berambisi menjadi pelukis. Kedua tokoh diceritakan oleh pengarang dengan kisah yang berbeda dalam menggapai cita-citanya. Tokoh Kugy yang menjadi ibu guru di sekolah dasar darurat mampu melampiaskan hasratnya untuk menulis dongeng dan memvisualisasikan melalui anak-anak didiknya ketika bermain drama.

Kugy akhirnya membuat perjanjian dengan anak-anak itu, setiap kali mereka berhasil naik tingkat membaca, maka Kugy membuatkan dongeng tentang mereka (Lestari,2012:103).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun