Mohon tunggu...
Aditya Wicaksono
Aditya Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

SASTRA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Kritik Sastra] Tokoh Kugy Dan Keenan Dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari: Analisis Struktural Tokoh Dan Penokohan

24 Desember 2015   18:07 Diperbarui: 24 Desember 2015   18:11 5740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Tokoh dalam karya sastra adalah pelaku yang menggerakkan alur dalam cerita, sedangkan watak adalah karakter sebuah tokoh dalam cerita. Berbeda dengan tokoh dan watak, penokohan adalah cara pengarang dalam menggambarkan tokoh dalam cerita. Tokoh dan penokohan memiliki hubungan yang berkaitan, tokoh diciptakan karena ada proses penokohan oleh pengarang. Alasan penokohan oleh pengarang juga dapat dianalisis, seperti motif pengarang menggambarkan sebuah tokoh dalam cerita.

            Tokoh juga bisa diklasifikasikan berdasarkan wataknya, yaitu menjadi tokoh sederhana dan tokoh bulat/kompleks (Pujiharto,2012:45). Tokoh lurus mempunyai ciri umum, yaitu tokoh hanya mempunyai satu watak. Tokoh bulat/kompleks mempunyai berbagai watak. Klasifikasi watak dalam tokoh dapat diketahui dengan beberapa cara; (a) deskripsi langsung pengarang dalam cerita, (b) tingkah laku yang digambarkan pengarang, (c) dialog antar tokoh, (d) pikiran dari tokoh lain dalam cerita. Dalam tokoh dan penokohan, ada satu unsur lagi selain watak, yaitu motivasi tokoh. Motivasi tokoh adalah alasan tokoh melakukan tindakannya dalam cerita.

 

TOKOH DAN PENOKOHAN KUGY DAN KEENAN DALAM NOVEL PERAHU KERTAS: ANALISIS STRUKTURAL

            Novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari adalah salah satu novel genre sastra populer. Ciri umumnya fakta-fakta cerita dan sarana cerita pada novel Perahu Kertas mudah ditemukan dan dianalisis oleh pembaca dan kritikus. Multi interpretasi jarang ditemukan dalam novel Perahu Kertas. Novel Perahu Kertas menceritakan tentang perjalanan mimpi dan cinta dua tokoh utama, Kugy dan Keenan. Dua tokoh utama ini sangat menonjol dalam novel Perahu Kertas dengan karakter dan penggerak konflik. Selain dua tokoh utama, Kugy dan Keenan, novel Perahu Kertas digerakkan oleh tokoh-tokoh lain seperti Noni, Eko, Remi, Luhde, Ojos, Ami, Lena, Oma, Wanda, Karel, Kevin, Keisha, Jeroen, Adri, Wayan, Bayu, dan Siska. Dalam klasifikasinya, terdapat tiga macam golongan dalam tokoh pada novel Perahu Kertas; tokoh utama, tokoh sekunder, dan tokoh figuran. 

Tokoh utama adalah tokoh penggerak alur novel secara dominan. Tokoh sekunder adalah tokoh yang mendukung tokoh utama dalam menggerakkan alur. Tokoh figuran adalah tokoh pelengkap, yang perannya tidak begitu besar dalam menggerakkan alur besar cerita. Tokoh utama dalam Perahu Kertas yakni Kugy dan Keenan. Tokoh sekunder dalam Perahu Kertas adalah Noni, Eko, Luhde, Remi dan Wanda, sedangkan tokoh figuran dalam Perahu Kertas adalah Ojos, Ami, Lena, Oma, Karel, Kevin, Keisha, Jeroen, Adri, Wayan, Bayu, dan Siska.

  1. Tokoh Kugy

            Kugy adalah tokoh utama novel Perahu Kertas. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya aksi Kugy dalam menggerakkan alur cerita novel. Selain dari segi kuantitas, dari segi kualitas tokoh Kugy memiliki karakter yang sangat kuat dalam cerita. Fisik tokoh Kugy digambarkan oleh pengarang sebagai sosok perempuan bertubuh mungil dengan rambut ikal sebahu.

Cewek bertubuh mungil itu tak henti-hentinya bergerak, berjingkat, kadang melompat, bahkan kakinya menendangi udara (Lestari,2012:4).

Dari jauh Ojos sudah bisa mengenali sosok mungil itu, rambut ikal sebahunya yang tergerai beradu dengan ransel besar yang seolah menenggelamkan tubuh kecilnya, belum lagi jaket jins yang sudah bisa dipastikan hasil minjam saking kebesarannya, Kugy melambaikan tangan (Lestari,2012:63).

Psikis tokoh Kugy digambarkan oleh pengarang sangat kompleks, watak tokoh Kugy antara lain, memiliki selera musik lawas yang berbeda dengan orang seumuran dengannya.

Kupingnya tersumbat earphone yang mengumandangkan musik new wave koleksi abangnya. Dia baru lulus SMA sebulan yang lalu, tapi selera musiknya sama dengan anak SMA lima belas tahun yang lalu (Lestari,2012:4).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun