Mohon tunggu...
Aditya Wahyu S
Aditya Wahyu S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Elektro

Halo! Saya adalah seseorang yang senang mengeksplorasi ide-ide baru dan mendalami berbagai bidang ilmu serta kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah mengerjakan beragam proyek yang tidak hanya menantang kemampuan teknis saya, tetapi juga memperkuat sisi kreatif dalam diri saya. Salah satu minat utama saya adalah energi terbarukan. Saya tertarik pada proyek-proyek seperti sistem panel surya untuk irigasi, generator listrik berbasis kincir air, dan teknologi pendukung seperti inverter atau VSD yang membantu memaksimalkan efisiensi sistem. Saya memiliki kepribadian yang detail-oriented, kreatif, dan berpikiran terbuka. Bagi saya, mendalami hal-hal baru, baik dalam bentuk konsep teknis maupun ide bisnis, adalah sebuah cara untuk terus berkembang. Saya juga sangat menghargai kolaborasi dan berbagi pengetahuan, karena saya percaya bahwa pengalaman dan pembelajaran yang saya peroleh dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Selain itu, saya senang menuangkan pengalaman saya dalam bentuk tulisan, baik itu makalah akademik, artikel, maupun postingan media sosial. Topik yang sering saya bahas meliputi inovasi teknologi, solusi berbasis energi terbarukan, serta strategi kreatif untuk mengatasi berbagai tantangan teknis. Bagi saya, kombinasi antara teknologi, kreativitas, dan kemauan untuk belajar adalah fondasi utama dalam setiap proyek yang saya kerjakan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Raih Gold Medal di ACE 2023 dengan Inovasi di Bidang Teknologi Pertanian

27 Januari 2025   11:13 Diperbarui: 27 Januari 2025   11:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aditya Wahyu Setiawan bersama keempat rekannya dari Universitas Negeri Malang (UM) sukses mengukir prestasi internasional dengan meraih Gold Medal dalam ajang Arau International Creativity Expo (ACE) 2023 yang digelar oleh World Intellectual Property Association (WIIPA), Center of Excellence Geopolymer and Green Technology (CEGeoGTech), dan University Malaysia Perlis pada 18-20 Agustus 2023.

Inovasi mereka, E-Mos (IoT-based Environmental Monitoring System Integrated Smartphone Application to Increase Leaf Vegetable Production), membawa terobosan teknologi di bidang pertanian berbasis Internet of Things (IoT).


Inovasi ini dilatarbelakangi kebutuhan petani untuk mengetahui kondisi tanah secara akurat guna meningkatkan hasil produksi tanaman sayur. Dengan luas lahan pertanian Indonesia sebesar 7,5 juta Ha, permasalahan seperti rendahnya tingkat ketahanan pangan dan kurangnya pemantauan kualitas tanah mendorong tim menciptakan alat berbasis digital yang efisien.


E-Mos dirancang melalui serangkaian tahapan, mulai dari studi literatur, pembuatan prototipe, hingga integrasi sistem dengan aplikasi berbasis Android. Dalam waktu 6 bulan, mereka berhasil membuat alat yang mampu memonitor kandungan Nitrogen, Fosfor, Kalium (NPK), suhu tanah, kelembapan tanah, pH tanah, dan tingkat bakteri melalui enam sensor utama.

Proses ini melibatkan kolaborasi dengan Fakultas Biologi UM untuk validasi data, serta penggunaan teknologi IoT yang memungkinkan hasil pemantauan disampaikan secara real-time melalui aplikasi smartphone.


E-Mos menawarkan fitur unggulan seperti:

  1. Pemantauan kondisi tanah secara real-time.
  2. Rekomendasi pemupukan dan irigasi berdasarkan data tanah.
  3. Prediksi cuaca dan notifikasi peringatan.

Pengujian alat menunjukkan peningkatan efisiensi produksi hingga 30% pada lahan sayuran daun.


Tim berencana untuk memperluas uji coba lapangan dan memperkenalkan E-Mos ke tingkat komersial, sehingga alat ini dapat diakses oleh lebih banyak petani. Mereka juga berencana untuk berpartisipasi dalam kompetisi OPSI Kemdikbudristek guna memperluas eksposur inovasi mereka.


"Kami ingin E-Mos menjadi solusi efektif bagi petani Indonesia. Tantangan terbesar kami adalah memastikan alat ini mudah digunakan dan memberikan hasil yang konsisten. Dengan inovasi ini, kami berharap ketahanan pangan nasional dapat meningkat," ungkap Aditya.


"Prestasi mahasiswa UM menunjukkan bagaimana inovasi berbasis teknologi mampu menjawab permasalahan nyata. Kami bangga mendukung mahasiswa untuk terus mengembangkan penelitian mereka," ujar Dyah Lestari, M.Eng., selaku dosen pembimbing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun