Menjadi mahasiswa dan tinggal jauh dari orangtua tentu menjadi konsekuensi yang harus diterima, oleh pemuda yang merantau. Tanpa terkecuali dengan B. J. Habibie Presiden ke-3 RI ketika masih menjadi mahasiswa.
B. J. Habibie atau kerap disapa Eyang, merupakan salah satu anak bangsa yang luar biasa, ia mengharumkan nama Indonesia melalui kehebatannya di bidang dirgantara. Dan tentu hal ini tak perlu diragukan lagi sob. Banyak negara-negara maju yang mengakui dan menaruh minat terhadap hasil karyanya.
Bahkan ia mencetuskan teori "Crack" melalui perhitungan-perhitungan yang akurat, padahal dimasa itu belum ada teknologi yang secanggih saat ini. Karena hal tersebut Eyang dijuluki sebagai Mr. Crack oleh dunia.
Namun di balik kisah kesuksesan Eyang  ada perjuangan yang harus Eyang bayar. Setelah Ayah beliau menemui yang maha kuasa, Eyang dan saudara-saudaranya menapaki kehidupan bersama ibunya, begitu juga dengan perkebunan peninggalan Ayahnya.
Hasil dari beberapa perkebunan yang Mami beliau kelola menjadi penghidupan keluarga mereka dan membiayai kuliah Eyang di Jerman. Sebagai mahasiswa Eyang juga mengalami dinamika yang dirasakan oleh setiap mahasiswa pada umumnya, mulai dari tanggal tua dan sebagainya. Nah, Eyang  ternyata punya tips hematnya sendiri loh, yuk simak.
1. Makan di kantin mahasiswa yang murah.
Hal ini Eyang lakukan karena Kantin tempat Eyang biasa makan disubsidi oleh pihak kampus. Tentunya ini pilihan yang rasional untuk mahasiswa yang memiliki budget menengah, sedang menghadapi tanggal tua atau kiriman dari orangtua belum sampai.
Kalau ditempatku kantin mahasiswa yang murah lebih dikenal dengan prasmanan. Prasmanan menjadi tempat favorit bagi mahasiswa yang lebih mengutamakan kenyang, karena di prasmanan kita bebas mengambil nasi dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata oleh pemilik prasmanan. Hanya bayar Rp. 10.000 makan sepuasnya hehe..
2. Berlama-lama di perpustakaan hingga tutup.
Eyang sangat suka membaca di perpustakaan hingga tutup. Apa hubungannya dengan tips hemat nih? Selain Eyang menyelami dan melahap ilmu dari tiap buku yang Eyang baca, membaca di perpustakaan hingga tutup ternyata salah satu strategi Eyang agar bisa minum dan kadang diberi apel oleh penjaga perpustakaan. Hehe lumayan sob, gimana tips Eyang mantapkan. Mantap lah masa gak pula.
Ini juga boleh kita lakukan, membaca di perpustakaan kampus meski enggak sampai tutup sob. Karena kadang tak sampai dua jam membaca, mata sudah nagantuk hehe. Tapi kalau kamu sering ke perpustakaan, lama kelamaan penjaga perpus kenal dengan kamu dan itu merupakan modal sosial yang bagus.