Mohon tunggu...
Aditya Dwi Setiawan
Aditya Dwi Setiawan Mohon Tunggu... -

i'm journalist. Positif Journalism and good news everyday.

Selanjutnya

Tutup

Money

SeMen Indonesia "Siap Taklukan Asia"

30 April 2014   00:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13987663251401426272

Revolusi industri yang terjadi pada 1750-1850, telah menimbulkan peningkatan usaha skala besar. Pabrik-pabrik bermunculan secara besar-besaran di dunia. Kehadirannya itu memberikan efek positif dalam menunjang perekonomian negara.

Dalam perkembangan peradaban manusia, sektor industri persemenan memiliki peran penting bagi kebutuhan pembangunan. Hal ini memicu tingkat permintaan akan bahan bangunan tersebut kian meningkat.

Faktor utamanya adalah pembangunan infrastruktur skala besar dan tingkat konsumsi per kapita setiap negara yang terus melonjak. Potensi tersebut mengacu pertumbuhan industri semen menjadi bisnis jangka panjang yang cukup bagus untuk disasar.

Untungnya, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup melimpah dalam memproduksi produk tersebut. Alhasil, melalui harta karun dalam perut bumi Gresik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. lahir sebagai industri plat merah.

Sejak berdiri pada 7 Agustus 1957, induk BUMN semen ini memiliki kapasitas terpasang awal 250.000 ton. Meski tergolong sebagai unit usaha milik pemerintah, ia mempunyai daya saing yang cukup kuat diantara kompetitor.

Hal ini karena perusahaan dengan kode emitem SMGR ini didukung oleh tingginya kapasitas produksi, cost leadership, dan jalur distribusi yang bagus. Berbagai upaya dalam mengekspansi produk dan peningkatan produksipun terus digarap.

Tahun 2013 lalu kapasitas Semen Indonesia di Gresik telah mencapai 14 juta ton pertahun. Total itu tercatat sebagai produksi pabrik Semen terbesar di dunia. Sedangkan untuk Semen Indonesia (SMI) Group yang terdiri dari Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang dan Semen Thang Long Cement Company (TLCC) sebesar 30 juta ton lebih.

Rinciannya, Semen Padang memproduksi 6,2 juta ton/th, Tonasa 7 Juta ton/th, dan ditambah dengan di Vietnam sebesar 2,3 juta ton/th. Kinerja itu semakin menunjukan kekohannya sebagai Market Leader di Nusantara.

Meski begitu, sebenarnya hasil produksi tersebut belum sepenuhnya mampu memenuhi potensi kapasitas produksi maksimalnya yang mencapai 31,8 juta ton/tahun. Hal itu diungkapkan CEO PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto  dalam acara BUMN Maketeers Club 2014 di Kantor PT Semen Indonesia, Jakarta, Rabu (27/02) lalu.

Ia menjelaskan mesin-mesin pabriknya di PT Semen Padang mampu menghasilkan 7,3 juta ton, PT Semen Gresik 14,4 juta ton, PT Semen Tonasa 7,8 juta ton dan Thang Long Cement Company di Vietnam mampu membuat 2,3 juta ton semen per tahun. Perusahaan yang menguasai 43,9 market share ini mentargetkan akan memproduksi 40,8 juta ton pada 2017 nantinya.

Hingga kini, industri yang resmi berganti nama PT Semen Indonesia pada 1 Januari 2013 ini memiliki Cement Mill sebanyak 22 unit dan 21 unit packing plant. Sekaligus juga sarana perluasan jangkauan pasar yang ditunjang dengan keberadaan pelabuhan khusus (Special Sea Port).

Terdapat sekitar 11 pelabuhan untuk menjamin kecepatan waktu bongkar muat semen, yakni di Padang, Tuban, Gresik, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, Sorong dan dua pelabuhan di Vietnam.

Tidak ketinggalan 361 distributor channel dan 30 lokasi gudang dimilikinya di seluruh tanah pertiwi.Tentu saja, jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan semakin luasnya pasar yang dibidik.

Prestasi gemilang yang diraih perseroan itu belum cukup membuatnya puas sampai disitu saja. Upayanya terus pacu laju ekspansi produk keluar negeri. Bahkan di Asia Tenggara, perusahaan ini kian agresif dalam menguasai pasar.

Langkah itu sudah terlihat dari keberhasilan menggeser Siam Cement (Thailand) yang sebelumnya sempat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu juga sukses mengakuisisi 70% saham Thang Long Cement Company (TLCC) Vietnam pada 2012.

Pembelian pabrik di negara itu, semakin memantapkan posisi PT Semen Indonesia kian tak terkejar. Sekaligus menjadi sebuah ketegasan untuk terus meningkatkan kapasitas produksi.

Kontribusi keuntungan TLCC memang belum muncul. Namun, disisi lain terdapat hal yang menggembirakan. Yakni, keberadaannya yang justru lebih diterima masyarakat setempat, setelah diakuisisi PT Semen Indonesia.

Pabrik dengan teknologi tinggi itu juga memiliki keunggulan distribusi berupa pelabuhan di Vietnam Selatan.Hal ini memudahkan sinergi pasar di Indonesia dan jalur ekspor ke Myanmar serta Bangladesh.

Dengan menguasai daerah yang sekitar 30%-40% produksi semen domestic yang berasal dari impor, koorporasi ini bisa menjadi pemimpin di negara tetangga seperti Laos dan Kamboja.

Pengamanan cadangan bahan baku, serta pengembangan pabrik baru di lokasi tersebut, TLCC langsung memberikan tambahan kapasitas dan cadangan batu kapur bermutu tinggi yang sangat mencukupi. Selain itu, juga memiliki lokasi strategis di Asia Tenggara bagian timur.

Hal ini akan memperkuat posisi pasar regional dan memungkinkannya untuk lebih berdaya saing sebagai bentuk antisipasi menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic Club (AEC) 2015.

Setelah sukses mengakuisisi TLCC, ia akan kembali melebarkan sayapnya untuk memperluas pangsa pasar ke Myanmar. Di bagian barat Asia Tenggara, Semen Indonesia akan masuk dari Myanmar.

Di lokasi itu rencananya juga akan dibangun pabrik dengan berkapasitas 1 juta ton/th. Dalam situs online neraca.co.id menyebutkan, selesainya pembangunan serta pengoperasian yang sesuai target, akan kembali dijual untuk memasok kebutuhan semen di Thailand dan Bangladesh.

Selain itu langkah mengakuisisi perusahaan di Myanmar juga bakal diterapnya, sebelum membidik Bangladesh sebagai pangsa pasar baru di Asia.Hal ini dianggap realistis dan efisien daripada harus membuat pabrik baru yang memakan kurun waktu tiga tahun.

Dikabarkan pada vibiznews.com, perusahaan ini akan melakukan ekspansi ke Afrika dan wilayah timur tengah. Menurutnya, kawasan pasar di benua hitam itu memiliki potensi yang baik diimbangi dengan permintaan yang tinggi.

Rencana strategis melalui ekspansi secara terpadu dalam melebarkan sayap operasional melintasi batas negara ini, sesuai dengan motto “Dari Gresik untuk Indonesia Menuju Dunia”. Hal ini menandainya sebagai The First Multinational State-Owned Enterprise in Indonesia.

5 Proyek Strategis tingkatkan daya saing

Untuk mendongkrak daya saing perseroan, dalam peringatan satu tahun Semen Indonesia berganti nama, Tahun 2014 ini diresmikan 5 proyek strategis. Pertama adalah Grinding Plant di pabrik Tuban dengan teknologi Vertical Cement Mill.

Proyek ini merupakan peningkatan kapasitas produksi PT Semen Indonesia dalam menjaga pasokan. Investasi sebesar Rp. 328 Miliar ini berkapasitas 250 ton/jam atau 1,5 juta ton/th dan selesai dibangun serta sudah beroperasi secara komersil pada November 2013 lalu.

Dengan rampungnya pembangunan Vertical Cement Mill secara swakelola itu membuat kapasitas produksi pabrik menjadi bertambah. Dari data website Semen Indonesia, disebutkan total kapasitas pabrik daerah itu bertambah menjadi 14,5 juta ton semen pertahun.

Proyek kedua yang diresmikan adalah Packing Plant Banjarmasin. Investasi dengan kucuran dana mencapai 120 Miliar ini, merupakan salah satu inisiatif strategis dalam bidang pemasaran. Dimaksudkan untuk mendekatkan produk kepada pelanggan (Move Closer to The Customers).

Packing Plant Banjarmasin ini memiliki 1 buah silo dengan kapasitas 600 rb ton semen/th. Dilengkapi 2 line semen bag dengan rotary packer yang berkapasitas 2200 bag/jam dan 1 line curah dengan kapasitas 120 ton/jam.

Serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas 5.000 DWT. Silo tersebut berfungsi untuk menampung semen sebelum masuk ke unit pengemasan.

Yang diresmikan selanjutnya adalah Launching Center of Enginering. Bagian ini merupakan strategi yang bertujuan untuk mengembangkan rancang bangun dan rekayasa teknologi. Diterapkan agar mampu menciptakan nilai inovasi guna mengantisipasi tantangan menjadi perusahaan engineering kelas dunia.

Hal ini disiapkan untuk membangun proyek-proyek strategis Semen Indonesia, meliputi proyek pabrik Rembang, Indraung VI, Packing plant dan Upgrading Semen Indonesia Group. Berdasarkan sumber website Semen Indonesia, kedepan Center Of Engineering akan dikembangkan menjadi EPC Consulting Company.

Launching E-Procurement merupakan proyek keempat yang diresmikan untuk meningkatkan tata kelola operasional perusahaan, memenuhi ketentuan peraturan presiden No.70 tahun 2012.

Isinya tentang pedoman pengadaan barang dan jasa, serta sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menerapkan program BUMN bersih. Mulai Januari 2014 lalu PT Semen Indonesia mengimplementasikan E-Procument. Manfaatnya antara lain untuk meningkatkan transparasi dan akuntabilitas, bargaining power, kecepatan proses pengadaan, serta akses informasi yang real time.

Sedangkan proyek kelima yang diresmikan adalah Launching Pedoman Pelaksanaan Komunikasi Perusahaan.Tahap akhir ini merupakan kebijakan yang mengatur dan menetapkan kewenangan serta kelayakan penyampaian informasi.

Disampaikan kepada stakeholders baik internal maupun eksternal oleh PT Semen Indonesia sebagai strategic Holding. Sedangkan PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan TLCC sebagai Operating Company.

Tak takut Afta

Strategi perusahaan yang pernah dipakai untuk megaproyek Bendungan Jatiluhur di Jawa Barat ini juga berupaya dalam peningkatan upgrading teknologi. Pada tahun 2015 depan, SMGR memiliki target produksi mencapai 39,9 juta ton pabrik.

Kerja agresif penuh performa ini memberikan peluang dalam untuk memenangkan persaingan bisnis semen pada Asean Free Trade Area (AFTA) 2015.Terdapat 5 kekuatan yang bersinergi menjadikan perusahaan ini kian kokoh berdiri.

Kinerja bisnis yang luar biasa (Outstanding Business Performance), prospek industri yang menguntungkan (Favorable Industry Outlook), Team Management yang berpengalaman (Experienced Management Team), Arus kas yang kuat (Robust Cash Flow Generation), Struktur modal yang konservatif dan kebijakan keuangan (Conservative Capital Structure and Financial Policies).

Apalagi tingkat konsumsi semen di wilayah Asean cukuplah banyak dan terus mengalami peningkatan menjelang AFTA.Rata-rata konsumsi semen perkapita di sejumlah negara kawasan ASIA sebesar 150-1600 kg/kapita.

Berdasarkan data website SMI, pada 2013 lalu konsumsi semen perkapita di negara China  1600 kg, Singapura ≥ 1000 kg/kapita, Malaysia ≥ 600 kg/kapita, Vietnam ≤ 600 kg/kapita, Thailand 500 kg/kapita, Indonesia 229 kg/kapita, Philipine ≥ 200 kg/kapita, India dan  ≥ 200 kg/kapita.

Dengan semakin berkembangnya ekonomi, infrastruktur, konektivitas, dan ditambah lagi tuntutan ASEAN dalam menjalin hubungan ekonomi dengan negara maju, seperti Jepang dan Switzerland.

Hal ini menunjukan kawasan ASEAN dan sekitarnya memiliki potensi yang dapat dibidik perusahaan dengan saham 51,01% milik pemerintah dalam memperlebar jaringan marketnya. Ditargetkan tahun ini SMI akan masuk ke 7-8 dan selanjutnya 11 negara pada 2015.

Kinerja Perseroan lainnya seperti EBITDA mencapai Rp 8.1 triliun atau meningkat 17,9% dibanding 2012 sebesar Rp 6,8 triliun. EBITDA margin dapat dipertahankan di kisaran 33% dan net margin sebesar 22%.

PT SMI membukukan laba yang dapat didistribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,37 triliun pada 2013, atau meningkat 10,8% dibanding periode tahun lalu sekitar Rp 4,84 triliun. Laba bersih per saham dasar meningkat dari Rp 817 juta menjadi Rp 905 juta.

Strategi pembangunan pabrik serta meningkatkan kapasitas produksi secara efisien, dan mampu memberikan banyak added value kepada konsumen menjadi peluang bagi PT Semen Indonesia untuk menjadi pemenang bisnis pada AFTA nanti.

Posisi yang semakin kuat di Asia Tenggara, dan kian tak terkejar semakin menunjukkan kelayakannya sebagai Market Leader Semen di Asia Tenggara.*dit

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Semen

http://www.the-marketeers.com/archives/kapasitas-produksi-semen-indonesia-bakal-capai-40-juta-ton-di-tahun-2017.html#.U0qP2FWSwXE

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/14/01/31/n09grg-semen-indonesia-menancapkan-pengaruh-di-asean

http://m.beritajatim.com/ekonomi/199381/melihat_kesiapan_semen_indonesia_menghadapi_afta.html#.U0tQ7lWSwXE

http://www.neraca.co.id/article/40445/Kekokohan-Semen-Indonesia-Kuasai-Pasar-ASEAN

http://www.semenindonesia.com/page/read/-tahun-pabrik-semen-indonesiaagustusagustus--2317

http://www.semenindonesia.com/page/read/ebitda-dan-laba-bersih-semen-indonesia-semester-imelebihi-target-2297

http://www.semenindonesia.com/assets/files/files/SMGR-2012.pdf

http://www.kemenperin.go.id/artikel/3839/Semen-Gresik-Kuasai-39,7-Pangsa-Pasar

http://bim.kemenperin.go.id/v2/index.php?view=berita&konten=42

http://www.semenindonesia.com/assets/files/files/Press%20Release%20HUT%20SMI%20ke%201.pdf

http://kickdahlan.wordpress.com/2012/11/19/kilasan-mh52-semen-gresik-akuisisi-perusahaan-semen-vietnam/

http://dahlaniskan.wordpress.com/2012/11/19/memasuki-era-bumn-multinational-corporation/

http://www.semenindonesia.com/assets/files/files/investor/presentasi/SMGR%20CORP%20Presentation%20March%202014%20gy.pdf

[caption id="attachment_305114" align="alignnone" width="477" caption="sumber : www.industri.bisnis.com"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun