Hampir setiap hari, dari pagi hingga petang, Dundun selalu dihantui rasa takut. Ia sebetulnya tidak bersalah, yang salah... Entahlah, mungkin ia ragu karena kau menudingnya tanpa bukti. Kemudian, Dun mengubur rasa yang ia tumpuk bersama senja yang ia rawat.Â
08:30. Dundun memulai aktivitasnya dengan senyum yang ia tuangkan bersamaan dengan mimpi semalam. Ia pikir kamu adalah langit yang setiap saat akan bersamanya, ternyata salah. Kau matahari; datang dan pergi, juga bulan.
_ABHehanussa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H