Mohon tunggu...
Aditya Putra
Aditya Putra Mohon Tunggu... -

seorang pencerita tentang kehidupan dan berbagai warna makna di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BAHAGIA DIOBRAL!!! GAK SAMPE GOCENG, BRO!!!

30 September 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang yang menganggap kebahagiaan terletak pada harta yang melimpah, atau jabatan yang tinggi, atau istri yang super cantik, atau koleksi mobil mewah, atau dari gelar professor, dan atau-atau lain yang keliatan sangat mentereng. Walhasil mereka yang modelnya kayak gitu susah banget ngedapetin kebahagiaan, karena mereka meletakkan kebahagian pada sesuatu yang jauh, sesuatu yang sulit, sesuatu yang terlalu rumit.

Padahal bahagia itu sederhana saja, murah dan mudah. Cukup uang seribu dua ribu, bisa bikin kita bahagia luar biasa. Aseli! Gimana tu caranya? Nah mari kita bahas pelan-pelan, ra sah kesusu bin grusa grusu.

Kebahagiaan tu emang istimewa. Untuk ngedapetinnya ada rumusnya sendiri yang unik. Beda sama yang lain. Gak bisa disamain sama uang atau benda-benda lainnya. Bahagia bukan tentang apa yang kita dapatkan, tapi apa yang kita berikan. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula yang kita dapetin. Intinya, tak usahlah repot-repot mencari bahagia sampe jumpalitan sana-sini. Berikan kebahagiaan untuk orang lain, dijamin kita juga akan merasa bahagia, bahkan lebih bahagia daripada orang yang kita beri kebahagiaan. Catet tu prinsipnya, kalo perlu tulis di kertas trus tempelin di jidat biar keinget terus. Hehehe

Semakin banyak kita membahagiakan orang, semakin banyak pula kebahagiaan yang kita dapatkan, baik secara langsung atau tidak. Intinya kebahagiaan yang kita berikan pasti akan kembali ke kita, dalam jumlah yang berlipat ganda. Pasti! Lha wong yang membalas kebaikan kita tu Allah je, nggak mungkin dusta atau khianat lah. Cuma waktunya aja yang beda, bisa dibayar cash langsung atau dicicil dikit-dikit atau ngutang total dibayar belakangan. Dan Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. That’s the point!

Makanya saya suka sama istilah MENABUNG KEBAHAGIAAN. Intinya berbuat baiklah sesering mungkin. Berilah kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar kita sebanyak yang kita bisa. Kalaupun kebahagiaan itu belum kembali secara langsung kepada kita. kebaikan kita tadi akan menjadi tabungan. Pasti di kemudian hari kebaikan yang kita tabung itu akan kita panen dalam buah bahagia. Kalaupun nggak di dunia, di surga justru lebih baik lagi. Allah sendiri yang menjamin.

Nah, setelah tahu prinsipnya, sekarang kita ke tataran praktis aplikatif aja ya. Percuma ngomong melangit tinggi-tinggi kalo gak bisa dipraktekkan di bumi. Betul nggak, pren? Oke, judul artikel ini kan bilang kalo bahagia tu diobral, gak sampe goceng alias 5000 rupiah, nah sekarang mari kita praktekkan, apa aja yang bisa kita lakukan dengan uang sekecil itu (yang buat beli nasi ayam aja nggak cukup).

Intinya adalah berikan uang yang nggak sampe 5000 rupiah itu ke orang-orang kecil yang masih menganggap bahwa 1000 rupiah itu berharga. Lalu lihat bagaimana ekspresi mereka setelah menerima pemberian itu. Dan setelah itu ucapkan selamat datang pada rasa bahagia yang tiba-tiba menyelinap ke hati kita setelah melihat betapa bahagia mereka menerima pemberian kita. Rasain sendiri deh ntar waktu ngelakuin itu. Sensasinya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ada beberapa pihak yang bisa dicoba untuk kita beri kebahagiaan. Alasan kenapa orang-orang di bawah ini aku pilih jadi orang yang pantas diberi kebahagian ada beberapa hal. Alasan khusus untuk tiap-tiap pihak nanti dibahas per poin di bawah. Sedangkan alasan umumnya yaitu karena mereka mau berusaha, mau berlelah-lelah dan bekerja keras. Bukan sekadar ngemis, menadahkan tangan minta-minta or ngamen yang nggak mutu. Kita memberi mereka “kebahagiaan” itu sebagai bentuk penghargaan kita sama orang-orang yang masih mau berpayah-payah bekerja. masih punya harga diri dan rasa malu. Semangat mereka inilah yang harus kita apresiasi. Salah satunya adalah dengan membantu mereka, memberi sedikit lebih banyak uang untuk mereka. Memberi sebuah kebahagiaan untuk mereka. Jadi kita ngasih uang lebih ke mereka bukan didasari rasa kasihan, tapi lebih karena penghargaan dan penghormatan atas kerja keras mereka.

Nah, berikut ini beberapa pihak yang bisa dicoba untuk kita beri kebahagiaan sekaligus cara yang pas untuk memberikan uang itu ke mereka. Kenapa harus pake cara tertentu? Karena kadang kurang enak kalo cuma sekadar ngasih. Kesannya kayak ngasih ke pengemis gitu. Padahal mereka sama sekali berbeda dengan peminta-minta. So, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, masukan dan tambahan sangat ditunggu lho ya:

1. TUKANG KORAN DI PEREMPATAN JALAN

Sering ketemu tukang koran di perempatan jalan kan? Beliau-beliau tu salah satu target penting untuk diberi kebahagiaan. Caranya simple aja. Koran tu kan harganya kisaran 1000 sampe 3500 rupiah. Nah, kita pilih koran terserah, bisa apa aja yang kita mau trus kasih ke tukang koran itu uang 5000 rupiah. Waktu dia nyari uang untuk kembalian, dengan senyum tulus kita bilang ke tukang korannya: “Sudah, pak. Buat bapak aja kembaliannya.” Abis kayak gitu, coba deh sekitar dua detik lihat ekspresi tukang koran itu. Biasanya sih mereka langsung berterimakasih dengan wajah bahagia sekaligus haru. Wajah itu yang seringkali membuat hati kita kemudian meleleh, terlarut dalam kebahagiaan karena bisa membuat orang lain merasa sangat bahagia. Cuma dengan mengikhlaskan uang kembalian membeli koran yang nggak sampe 5000 rupiah! Betapa murah kebahagiaan. Kebahagiaan untuk tukang koran dan kebahagiaan yang lebih lagi untuk diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun